• Iklan
  • Opini
  • Hubungi kami
TAKtik
Advertisement
  • Beranda
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Bisnis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Bisnis
No Result
View All Result
TAKtik
No Result
View All Result
Home Peristiwa

Belajar Hidup di Bilik Bambu

by
Juli 2, 2017
in Peristiwa
0
Belajar Hidup di Bilik Bambu

Jangan pernah tanya bagaimana fisik rumah tinggal Kyai Muhammad Abdul Mu’min di area Pondok Pesantren Raudlatul Hasanah Subang yang ia bangun dari jerih payahnya di titik nol.

Rumah kecil bilik bambu baginya sudah luar biasa. Justru yang membuat kyai pemilik julukan Maung Subang ini merasa nyaman jika santri-santri yang ia didik tekun dan ikhlas belajar hingga kelak lulus dari ponpesnya mampu mengamalkan agama (Islam) dengan baik.

Ia juga hanya merasa bisa hidup tenang tatkala semua santrinya punya tempat mengaji dan tidur istirahat layak huni. Bangunan fisik ponpesnya yang tak jauh dari Mapolres Subang memang ia bangun permanen. Ada yang berlantai dua, ada pula yang dibuat layaknya villa kulit bambu bermotif.

Darimana ia mendapatkan dana untuk membangun dan memperluas bangunan ponpesnya? “Alhamdulillah, semua kebutuhan selalu saya pinta langsung kepada pemiliknya. Yaitu Allah SWT. Dengan menggerakan hati orang-orang yang diberikan rejekiNya, selalu ada yang datang kesini,” ungkap Kyai.

Yang terbilang langka, ia setiap hari tak pernah merasa malu untuk meminta maaf kepada seluruh santrinya tatkala hendak makan bersama. Ia khawarir jika di antara perbutir nasi, lauk pauk, atau makanan lain ada hak santri yang turut terkonsumsi oleh dirinya maupun anak istrinya. Termasuk usai dia mengajar ngaji, ia tidak ingin santrinya terlukai oleh lisannya yang kadang suka ceplas-ceplos apa adanya.

Selain ramah dan sangat familiar dengan siapapun, Kyai Mu’min tergolong orang yang cukup galak jika sedang ceramah. Ia suka menyentil kalangan pejabat pengemban amanah rakyat yang tidak punya kepedulian terhadap sumpah jabatannya. Menurutnya, itu cara dia di antara beramar ma’ruf nahi munkar.

Tidak hanya di kalangan santri yang mondok (menginap di ponpesnya), Kyai Mu’min si Maung Subang ini juga cukup disegani di kalangan preman maupun anak-anak jalanan setempat. Bahkan berbagai kalangan aktivis seringkali datang bersilaturahmi ke ponpesnya untuk meminta wejangan. “Mereka justru belum tentu seburuk kita di hadapan Allah SWT,” ujarnya. (tik)

Previous Post

Obyek Wisata Lebaran Dimanfaatkan Pungli?

Next Post

Petang dan Malam Hari Karawang Dipadati Arus Balik

Next Post
Petang dan Malam Hari Karawang Dipadati Arus Balik

Petang dan Malam Hari Karawang Dipadati Arus Balik

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Iklan
  • Opini
  • Hubungi kami

© 2023 TAKtik

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Bisnis

© 2023 TAKtik