KARAWANG, TAKtik – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang berencana membahas kembali hasil kajian Tim ITB (Institut Teknologi Bandung) mengenai kontur tanah Karangligar yang rutin tergenang banjir setiap musim penghujan.
Pembahasan lanjutan tersebut, menurut Kepala BPBD Banuara Nadeak, akan dilakukan dalam rapat koordinasi dengan instansi terkait pada tanggal 27 Juli 2017. Agendanya, menentukan langkah solusi untuk Pemkab Karawang menentukan langkah.
Di antara solusi itu, Banuara sebutkan, normalisasi Cibeet, Citarum, dan sungai-sungai lain yang diketahui menjadi jalur luapan air Cibeet masuk ke persawahan dan perkampungan penduduk. Menurutnya, dimungkinkan juga Pemkab memperbaiki beberapa titik tanggul Cibeet yang rusak parah.
Kemungkinan lain dengan merelokasi penduduk yang perkampungannya rutin terendam banjir, Banuara meyakinkan, tidak akan dilakukannya. Dengan alasan, biaya yang harus ditanggung Pemkab Karawang terlalu besar.
Hanya saja, Banuara tidak menjelaskan bagaimana tatkala wilayah Karangligar terkena perubahan tata ruang menjadi area perluasa kota, baik bagi pengembangan area bisnis, jasa, perkantoran, maupun pemukiman modern. Karena sebelumnya, Bupati Cellica Nurrachadiana telah memberikan sinyal bahwa area di wilayah ini telah dipastikan tidak akan lagi dipertahankan zona hijau atau area pertanian teknis. (tim/tik)