KARAWANG, TAKtik – Setelah disarankan oleh praktisi hukum Asep Agustian agar Bupati Cellica Nurrachadiana turun tangan di tengah menghangatnya ‘perseteruan’ DPRD Karawang dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Acep Jamhuri, hingga Jum’at (21/7/2017), belum ada pernyataan resmi apapun yang disampaikan orang nomor satu di daerah ini.
Upaya TAKtik untuk mendapatkan tanggapan langsung dari bupati, sampai berita ini diterbitkan, belum membuahkan hasil. Sementara di antara kalangan aktivis tetap berharap, bahwa momentum ini menjadi pembuka pintu menuju terbukanya kabar miring terkait dugaan permainan ‘proyek aspirasi’. Apalagi tatkala Acep Jamhuri atau biasa akrab disapa Ajam, berani blak-blakan apa adanya.
“Saya dan rekan-rekan tetap menunggu dari momentum ini ada yang terbuka dan berani membuka. Makanya, pertanyaan kita kembali ke DPRD. Berani enggak mereka menggunakan hak interpelasinya? Karena kalau membaca surat yang ditandatangani ketua DPRD itu, ini kan sepertinya ada persoalan serius antara legislatif Karawang dengan pihak eksekutif di sini? Bila benar serius, ya langkah dewan pun mesti tunjukan keseriusannya,” tegas Sukur Mulyono kembali menyampaikan sikapnya.
Terkait dukungan tokoh di Forum Masyarakat Karawang (FMK) terhadap Ajam, Mulyono yang juga bagian dari tokoh FMK sependapat. Menurutnya, apa yang sempat disampaikan Cepyan Lukmanul Hakim, merupakan alasan rasional yang patut diamini. Titik poinnya, Mulyono garis bawahi, ada nilai amar ma’ruf nahi munkar untuk memperjelas sekaligus menghindari sak wasangka kurang baik di tengah publik terhadap pengelolaan dan penggunaan anggaran belanja publik pada APBD Karawang. (tik)