KARAWANG, TAKtik – Selama delapan tahun terakhir penurunan permukaan tanah di wilayah Desa Karangligar Kecamatan Telukjambe Barat sudah mencapai dua meter. Jika dirata-ratakan, berarti per tahun turun 25 centimeter.
Hal itu terungkap saat tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan ekspose laporan akhir hasil kajian kontur tanah Karangligar bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang di ruang rapat Bapeda, Kamis siang (27/7/2017).
Hanya saja, Andi maupun Imam yang dari tim ITB tersebut tidak menjelaskan secara tegas penyebab penurunan tanah di wilayah desa itu yang rutin tergenang banjir sejak tahun 2007. Pihaknya hanya menyebutkan, kemungkinan bisa saja karena tanah di sekitarnya menahan beban terlalu berat, atau bisa pula dampak dari banyaknya warga menggunakan air bawah tanah.
Yang menjadi pertanyaan perwakilan warga Karangligar maupun aktivis lingkungan dari Pepeling yang turut hadir dalam ekspose itu, pihak tim ITB malah mencontohkan kondisi serupa di Jakarta. “Kondisi Karangligar dengan Jakarta jelas jauh berbeda. Di sana banyak gedung bertingkat dan pemukiman padat. Sedangkan di daerah kami hanya rumah-rumah penduduk yang sederhana dan persawahan. Begitu pula penggunaan air bawah tanah, jika ini jadi penyebab, kenapa perkampungan lain di sekitarnya tidak mengalami hal serupa?” heran Ahmad Samsudin.
Menyinggung mengenai kemungkinan pengaruh eksploitasi migas oleh sumur-sumur gas milik Pertamina, Imam akui, pihaknya tidak sampai melakukan penelitian sejauh itu. Alasannya, butuh alat khusus yang disebutnya sebagai monitoring sistem dengan biaya cukup mahal karena perlu melakukan pengeboran dari kedalaman sumur gas Pertamina hingga satu kilometer.
Imam akui, pihaknya sempat turun ke lokasi sumur gas tersebut hanya dengan menguji sampel dari kedalaman setengah meter. Di sisi lain, pihaknya juga merasa belum mendapatkan referensi yang bisa memperkuat alasan bahwa eksplorasi migas berdampak signifikan terhadap penurunan permukaan tanah. Sebaliknya, Imam maupun Andi menyebut, Pertamina termasuk bagian dari korban banjir yang di antara sumur gas-nya di Karangligar turut terendam. (tik)