KARAWANG, TAKtik – Musim kemarau yang sedang melanda dalam beberapa pekan terakhir makin berpengaruh buruk bagi warga yang tinggal tak jauh dari pegunungan Karawang Selatan.
Mereka makin kesulitan air tatkala sumur bawah tanah tidak lagi mengeluarkan mata air. Bahkan sungai-sungai kecil maupun besar pun turut mengering. Selama lebih satu bulan warga Desa Kertasari Kecamatan Pangkalan harus berjalan kaki sejauh 200 sampai 500 meter untuk mendapatkan kebutuhan air bersih.
“Kami terpaksa mencari air dari sisa-sisa air sungai yang mulai mengering. Karena tidak ada lagi sumber air yang bisa memenuhi kebutuhan mandi maupun mencuci. Kalau buat minum kami masih bisa beli air mineral galon. Alam di daerah kami memang sudah tidak bersahabat lagi,” keluh Ahmad Aziz, warga Kampung Nanggerang Desa Kertasari.
Di musim kemarau seperti sekarang, Aziz juga mengaku bingung tatkala kebun dan petakan pertanian dia bersama warga lainnya tidak dapat tersirami air. Kalaupun dipaksakan untuk menyelamatkan tanaman agar tidak semua mati kekeringan, pihaknya mesti bersusah payah mencari kobak (kolam kecil) yang makin sulit menyisakan air.
Kondisi ini, Aziz mengaku, belum ada bantuan air bersih dari pihak manapun, termasuk dari Pemkab Karawang sendiri. “Di wilayah desa kami memang sudah jadi rutin tahunan terkena bencana kekeringan saat musim kemarau. Kami berharap ada pengerukan sungai agar ada cadangan air yang tersisa,” ujarnya lagi.
Menanggapi hal ini, Sekda) Teddy Ruspendi Sutisna mengaku telah memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk segera menangani kekeringan di wilayah selatan Karawang dengan menerjunkan Satgas Penanggulangan Bencana. Yaitu, membantu warga yang sedang mengalami kesulitan air bersih dengan memasok kebutuhan tersebut. (tim/tik)