KARAWANG, TAKtik – Kendati berbicara tegas akan memecat direksi hingga karyawan PDAM Tirta Tarum yang terbukti bersalah dalam membuat kegaduhan selama beberapa pekan terakhir, namun Bupati Cellica Nurrachadiana tidak berani memastikan kapan pelaksanaan rekrutmen calon pengganti pelaksana teknis direksi di perusahaan daerah ini.
“Nanti akan saya tanya ke Bagian Hukum Setda (seleksi calon direksi baru). Yang jelas saya akan mencari solusi konkret di PDAM ini. Karena kita melihat ada simpang siur berita. Regulasi dan normatif akan saya lakukan. Itu ada proses. Terpenting reformasi dari bawah. Jangan ngomong hanya rekrutmen calon direksinya. Kita mesti melihat secara holistik,” kelit Cellica kepada para awak media usai mengumpulkan seluruh direksi dan karyawan PDAM Tirta Tarum, Kamis (19/10/2017).
Namun terhadap karyawan PDAM tersebut, Cellica memberikan peringatan tegas agar mereka tidak lagi membuat blok-blokan antara kubu Plt Dirut Yogie Patriana Alsyah dan Plt Dirum Tatang Asmar. Selain itu, persoalan-persoalan yang muncul di internal perusahaan tidak menjadi konsumsi publik. Cellica mempersilahkan curhat karyawan PDAM Tirta Tarum kepada dirinya jika ke jajaran direksi tidak mendapat tanggapan.
Hal sama diingatkan Wakil Bupati Ahmad ‘Jimmy’ Zamakhsari. Bahkan ia mengingatkan karyawan agar tidak ikut campur persoalan di tingkat direksi. Selain bukan ranahnya, di sisi lain Jimmy lebih mengharapkan karyawan fokus terhadap pekerjaannya masing-masing.
Hal lain diakui Cellica, bahwa kegaduhan di PDAM Tirta Tarum tidak terlepas dari pengaruh politik. Ia mensinyalir, di kalangan karyawan pun ada orang-orang titipan tertentu. Hanya saja, Cellica tidak dengan tegas menyebutkan dari mana dan siapa saja orang-orang yang dimaksudkannya itu.
“Tindaklanjut berikutnya setelah pertemuan ini, saya akan rapat dengan Dewan Pengawas. Biar lebih detail bagaimana sebenarnya titik masalah di PDAM Tirta Tarum ini,” tandas Cellica. Catatan lain dari pertemuan itu, Yogie dan Tatang saling berangkulan di hadapan Cellica. Keduanya saling meminta maaf. (tik)