KARAWANG, TAKtik – Banjir rutin yang lagi-lagi datang berkunjung ke perkampungan warga di Dusun Pangasinan Desa Karangligar Kecamatan Telukjambe Barat sejak Rabu dinihari (15/11/2017), Wakil Bupati Ahmad ‘Jimmy’ Zamakhsari langsung ngontak Kabid Tata Ruang Dinas PUPR, Asep Hazar, mempertanyakan tindaklanjut aspirasi warga korban banjir dari perkampungan ini.
Jimmy mengingatkan Asep segera turun ke lapangan dan membuat perencanaan. “Sudah, jangan lagi bicara itu kewenangan pihak mana. Karena yang menjadi korban adalah warga Kabupaten Karawang. Saya sendiri sudah banyak tahu pemetaan masalahnya,” katanya ketika mengontak Asep Hazar di hadapan TAKtik saat bertemu bersama di ruang dinas Kepala Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia Karawang, Asep Aang Rahmatullah, Rabu siang (15/11/2017).
Sudah cukup lama warga korban banjir Karangligar minta agar Pemkab Karawang membuatkan pintu pengatur luapan air Cibeet di bibir sungai itu yang menjadi sumber bencana. Sayang, hingga kini harapan itu belum terealisasi. Saat ditanya Jimmy via ponselnya, Asep beralasan, pintu air yang diminta warga korban banjir ditolak warga Desa Parungsari dengan dalih khawatir luapan Cibeet malah menggenangi pemukiman mereka.
Penolakan warga Parungsari tersebut oleh warga korban banjir rutin Karangligar dinilai kurang beralasan dan dianggap tidak toleran terhadap kondisi makin parahnya pemukiman warga di Pangasinan oleh genangan banjir dari air Cibeet.
“Kami sudah berulangkali minta ke dinas terkait di Pemkab Karawang untuk duduk bersama mendiskusikan kekhawatiran warga Parungsari. Jangan lantas hanya mendengar sepihak dari Parungsari saja. Apa kami dianggap warga marginal yang tak layak diperhatikan? Jujur saja, jalan akses kami saja yang ke interchange Karawang Barat rusak parah oleh truk bertonase berat saat membawa matrial ke wilayah Parungsari. Apa kami bereaksi? Tolong pihak pemkab jangan mengistimewakan warga tertentu,” protes Kaji. (tik)