KARAWANG, TAKtik – Curah hujan yang mulai meninggi sejak awal pekan ini (13/11/2017), lagi-lagi pemukiman penduduk di wilayah Desa Karangligar Kecamatan Telukjambe Barat kembali didatangi banjir.
Hingga Rabu pagi (15/11/2017), ketinggian air di lingkungan RT 03 paling dalam di bawah lutut orang dewasa dan terendah semata kaki, namun warga setempat sudah bisa memastikan jika hujan terus berlangsung, terutama di hulu sungai Cibeet maupun Citarum, genangan banjir bakal meluas dan meninggi.
“Biasanya banjir besar di perkampungan kami awal tahun atau akhir tahun. Kalau melihat kondisi cuaca sekarang, terutama sejak Senin (13/11/2017), bisa jadi tahun ini lebih awal banjir datangnya. Terbukti hari ini (15/11/2017) saja banjir mulai menggenangi rumah-rumah kami, kendati belum seberapa,” ujar warga setempat, Agus Tohaeri.
Bagi warga Karangligar tersebut, terutama yang tinggal di Dusun Pangasinan dan Kampek, banjir rutin tahunan bukan hal yang asing lagi. Maka, setiap pergerakan debit air dari luapan Cibeet maupun Citarum, warga sudah paham kapan saatnya mengungsi atau mengamankan harta bendanya agar terhindar dari rendaman banjir.
“Kami justru asing sama Pemkab Karawang. Karena sampai saat ini belum juga ada solusi konkret bagaimana upaya pemerintah daerah agar banjir tidak terus terulang, minimal bisa diminimalisir. Justru malah ada kabar pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan tetap ngotot pengen Leuwisisir yang katanya lahan peruntukan Tempat Pemakaman Umum beberapa perumahan mau dijadikan Tempat Pembuangan Akhir Sampah. Kalau betul begitu, orang dinas itu luar biasa mau menyakiti kami. Mungkinkan kami tidak dianggap manusia lagi?” ungkap Agus lagi. (tik)