KARAWANG, TAKtik – Akhirnya suhu politik yang sempat menghangat di internal Partai Golkar Karawang mencair. Hal ini setelah ada pertemuan tertutup di kalangan petinggi parpol ini yang dikabarkan berlangsung Selasa malam (2/1/2018), menjelang pelaksanaan Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) yang digelar Rabu (3/1/2018).
Hj. Sri Rahayu Agustina yang sebelumnya melakukan perlawanan saat kursi dirinya di ketua DPD Partai Golkar Karawang dicabut oleh DPD Partai Golkar Jawa Barat, telah menyatakan sikap menerima atas keputusan politik parpolnya tersebut. Selanjutnya, posisi Sri ditarik menjadi Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Bidang Pemenangan Pemilu Dapil VIII yang sebelumnya diisi H. Sukur Mulyono. Bahkan Sri pun disiapkan untuk dicalonkan menjadi calon anggota DPRD di provinsi ini pada Pemilu 2019 mendatang.
Sedangkan posisi Pelaksana Teknis (Plt) Ketua DPD Partai Golkar Karawang yang ditugaskan kepada Sukur Mulyono didefinitifkan melalui Musdalub. Dan penetapannya berlangsung secara aklamasi karena didukung mayoritas Pengurus Kecamatan (PK) Partai Golkar se-Kabupaten Karawang.
“Pergantian Ketua DPD Partai Golkar Karawang bukan karena suatu kasus, melainkan kerena Ibu Sri ditarik menjadi pengurus DPD Partai Golkar Jawa Barat yang kosong setelah pak Sukur Mulyono ditugaskan partai memimpin sementara Golkar Karawang. Pergeseran ini juga bukan untuk kepentingan individu, tetapi demi kepentingan partai. Semuanya diarahkan agar Partai Golkar menjadi besar,” ujar Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Atas keputusan itu, Sri Rahayu Agustina juga menyampaikan keyakinannya, bahwa parpolnya bakal lebih maju dan mampu meraih taget 14 kursi di DPRD Karawang pada hasil Pemilu 2019 mendatang. Hanya ia meminta tetap dilibatkan dalam perombakan pengurus di DPD Partai Golkar Karawang hasil Musdalub. “Pengurus atau kader yang benar-benar loyal terhadap partai tidak disingkirkan. Saya pun hingga saat ini tetap loyal kepada Golkar,” ucapnya. (tik)