KARAWANG, TAKtik : Posisinya sebagai mustasyar (penasehat) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Karawang, Ahmad ‘Jimmy’ Zamakhsari, mengingatkan seluruh jajaran NU di daerah ini untuk tidak membawa ormasnya ke ranah politik praktis, terutama dalam menghadapi Pilkada Jawa Barat 2018.
“Haram hukumnya Nahdlatul Ulama dibawa dalam ranah politik praktis. Kalau sekali kang Uyan (Ahmad Ruhyat Hasby) berpolitik, saya akan keliling ke MWC untuk melengserkannya sebagai ketua PCNU. Soal milih, silahkan diserahkan sama jamaah NU. Saya kan mustasyar, wajar kalau menasehati ketua PCNU. Jangan lihat saya adik kandung kang Uyan,” ucap Jimmy saat menghadiri launching NusaMart dan harlah NU ke-92 di sekretariat PCNU Karawang, Rabu siang (31/1/2018).
Namun demikian, Jimmy yang sedang mengemban tugas sebagai wakil bupati, tetap mempersilahkan para kandidat pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang berkeinginan silaturahmi dengan para pengurus maupun jamaah NU untuk datang ke PCNU. “Kumpulkan itu fatayatnya, muslimatnya, seluruh NU-nya, mangga. Tapi tidak boleh ada penggiringan dan upaya politik atas nama apapun,” tandasnya.
Jimmy yang juga ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyadari, di PCNU Karawang ada pengurus di parpol lain seperti Endang Sodikin yang sekretaris DPC Gerindra. Hanya secara implisit, Jimmy menyampaikan pula, bahwa KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tidak diijinkan oleh pendiri NU untuk membuat dan mengembalikan NU sebagai partai politik.
Makanya Gus Dur waktu itu, ulas Jimmy kendati tidak menyebut PKB, membuat partai lain. “Sudah lah, enggak usah berpolitik lah. Main cantik saja lah,” selorohnya. Dan pada bagian lain sambutannya, Jimmy mengajak warga NU di Karawang bahwa sudah waktunya kader-kader NU tampil di eksekutif. (tik)