KARAWANG, TAKtik – Sudah saatnya pengurus NU meninggalkan budaya proposal dalam menjalankan setiap program. Kini, harus lebih memanfaatkan komunitas warga nahdliyin sendiri untuk membangun perekonomian.
Hal itu diingatkan Ketua Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) Pusat, H. Abdul Kholiq, saat me-launching minimarket NusaMart yang dibangun dan dikelola PCNU (Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama) Karawang di sekretariat ormas Islam yang pengikutnya masih besar ini, Rabu siang (31/1/2018).
“Kalau pola gerakan ini dilakukan secara baik, saya yakin dalam jangka waktu 20 tahun kedepan, warga nahdliyin bisa mewarnai perekonomian Indonesia. Dibangunnya NusaMart hanya salah satu bagian dari sekian program ekonomi NU. Karena masih banyak program lain yang arahnya kepada peningkatan kesejahteraan ummat,” kata Kholik.
Mengenai konsep NusaMart, dia menyebut, berbeda dengan minimarket lain yang selama ini tumbuh subur sampai ke pelosok daerah. Tujuan NusaMart tidak lahir untuk membunuh para pedagang kecil maupun kompetitor yang sejenis. Justru pihaknya berharap, mesti sama-sama lebih berkembang menjadi kekuatan ekonomi masyarakat yang solid.
“Kepemilikan NusaMart tidak boleh individu, melainkan komunitas seperti pengurus pondok pesantren, masjid, majelis ta’lim, maupun Banom (Badan Otonom) di PCNU. NusaMart ini menjadi bagian dari proses pemberdayaan ekonomi kaum nahdliyin,” tandas Kholik.
Sebelumnya dijelaskan Ketua PCNU Karawang, KH. Ahmad Ruhyat Hasby, bahwa kegiatan launching NusaMart merupakan bagian dari rangkaian hari lahir NU ke-92. “Harapan kami, ini menjadi momentum bagi kebangkitan ekonomi ummat yang menjadi salah satu tujuan berdirinya NU di bumi pertiwi,” harapnya. (tik)