KARAWANG, TAKtik – Pasokan beras lokal alias non impor untuk memenuhi stok kebutuhan pasar masih terkendala faktor cuaca. Hujan yang kerap terjadi dalam beberapa hari terakhir memicu tersendatnya pasokan gabah ke penggilingan padi.
“Curah hujan yang tinggi membuat kami dari pengusaha penggilingan padi kesulitan mengeringkan gabah. Karena tempat penggilingan padi di Jawa Barat sebagian besar hanya mengandalkan sinar matahari. Kami belum memiliki mesin pengering (dryer) yang tidak bergantung pada cuaca,” ungkap Sekretaris Pengusaha Beras dan Penggilingan Padi (Perpadi) Jawa Barat, Muchlis Anwar, kepada awak media.
Kondisi ini, diakuinya, untuk sementara bagi penggilingan kecil belum berani membeli gabah dari petani. Terkecuali penggilingan gabah berskala besar masih mampu melakukan pembelian gabah petani yang sedang musim panen di sejumlah wilayah di Jawa Barat. Disebutkan Muchlis, di provinsi ini terdapat 38 ribu usaha penggilingan padi. Sebagian besarnya masih masuk kategori usaha kecil dan menengah.
“Yang terbilang besar hanya 15 persen saja. Makanya kami berharap, pemerintah dapat membantu peningkatan tekhnologi usaha penggilingan padi yang berskala kecil ini. Sehingga suplay beras akan semakin lancar dan merata guna ikut mengendalikan fluktuasi harga beras lebih terkendali,” pinta Muchlis. (tim/tik)