KARAWANG, TAKtik – Tidak hanya di jalur darat, jajaran Polres Karawang juga melakukan pengamanan seluruh tahapan Pilkada Jawa Barat 2018 di wilayah hukum daerah ini dengan patroli cyber. Yaitu, terhadap akun-akun media sosial yang memuat ujaran kebencian.
“Kegiatan tersebut berpotensi merusak keamanan dan ketertiban di wilayah Kabupaten Karawang, khususnya terkait dengan Pilgub. Tindakan ini kita ambil tentunya dari rekan-rekan Panwaslu. Secara kemampuan, Panwaslu tidak bisa patroli ini. Sehingga dari kita di kepolisian yang mendahului melakukan pantauan dan patroli cyber. Apabila ada temuan, kita dari Polres koordinasi kepada Panwaslu,” ungkap Kapolres Hendy F. Kurniawan.
Dikemukakannya pula, ada beberapa isu sensitif bersamaan bergulirnya tahapan Pilgub Jabar 2018, terutama di 15 kabupaten/kota di provinsi ini yang secara serentak menggelar Pilkada di daerahnya. Dari jajaran Polri, Hendy menyebut, telah diberlakukan beberapa rangkaian tindakan. Isu yang berkembang di Polrestabes Bandung, ia menyontohkan kondisi, ada ulama diserang oleh orang tak dikenal dengan dua kali kejadian.
“Ini tentu menjadi langkah-langkah antisipatif bagi kepolisian, baik secara terpusat maupun kewilayahan. Penyerangan terhadap ulama yang kemudian dikaitkan dengan salah satu parpol tertentu, ini akan berpotensi terhadap adanya konflik politik secara meluas di masyarakat. Jajaran Polres oleh Kapolda, kita diberikan perintah untuk melakukan beberapa kegiatan pengamanan terhadap tokoh-tokoh ulama,” urai Hendy.
Selanjutnya, ia perintahkan pula seluruh kapolsek di wilayah tugasnya ikut turun ke masyarakat bersama-sama melakukan kegiatan keagamaan, kendati di wilayah hukum Kabupaten Karawang tetap aman dari kasus tersebut. Pihaknya juga mengajak para santri untuk berada di garda terdepan dalam melindungi ulamanya dengan back up kepolisian. “Selain patroli terbuka dari polsek, kita dari jajaran reskrim dan intel patroli tertutup, selain terus mengantisipasi kejahatan jalanan,” tandasnya. (tik)