KARAWANG, TAKtik – Dari fungsi intelijen setelah melakukan mapping, pihak kepolisian telah mencium adanya indikasi TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang masuk kategori Rawan Satu sebanyak 131 TPS untuk pelaksanaan Pilkada Jawa Barat 2018 yang tersebar di 10 kecamatan pada wilayah Kabupaten Karawang.
Demikian dikemukakan oleh Kabag Ops Polres Karawang, Prasetyo Purbo Nurcahyo, saat menyampaikan kesiapsiagaan jajarannya dalam menghadapi semua tahapan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur di provinsi ini pada acara rapat koordinasi lintas sektoral di aula Gedung Singaperbangsa, Jum’at (9/2/2018).
Dia sampaikan, semua Kapolsek di wilayah itu sudah diinstruksikan oleh Kapolres untuk bekerjasama dengan Koramil, Camat ataupun Pemkab agar TPS Rawan Satu tersebut menjadi TPS aman. Namun Kapolres Hendy F. Kurniawan saat diwawancara TAKtik tidak mau menyebutkan di kecamatan mana saja dari kesepuluh TPS Rawan Satu tersebut.
“Potensi kerawanan paling terkait dengan adanya konflik yang melatarbelakangi sengketa, daftar pemilih. Kemudian potensi-potensi konflik yang terkait dengan minoritas politik yang lain. Atau dengan perkembangan-perkembangan situasi tertentu lah nanti. Kita masih belum bisa tentukan (posisi 131 TPS itu di mana). Kalau nanti kondisi rawan, satu TPS satu personil (polisi). Jika aman, bisa 5 TPS 1 personil,” kata Hendy.
Kembali dari paparan Prasetyo, bahwa Polres Karawang telah menyiapkan 90 persen personilnya atau sebanyak 909 personil, berikut semua jajaran Polsek akan terlibat pada saat pemungutan suara yang dijadwalkan oleh KPU tanggal 27 Juni 2018. Mengenai kekuatan personil pada tahapan persiapan, menurutnya, bakal diterjunkan 448 personil. Di tahapan ini pihaknya telah menjadwalkan kegiatan latihan pra ops berupa gelar pasukan yang dilanjut simulasi pengamanan sispamkota , Selasa pagi (13/2/2018), di lapang Karangpawitan.
“Memasuki masa kampanye terbuka yang dimulai tanggal 15 Pebruari 2018, Polres Karawang libatkan 500 personil. Selama masa kampanye tertutup atau blusukan ke masyarakat langsung, personil yang diturunkan 453 orang. Sedangkan pada masa tenang, 272 personil. Di tahap penghitungan suara dan rekap suara, 443 personil. Karena penghitungan sudah mengerucut. Posisi semua kotak suara ada di kecamatan. Jadi kami mengurangi jumlah personil pada saat pemungutan suara,” urai Prasetyo.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya dibantu oleh satuan dari Polda Jabar yang akan menurunkan Dit Intelkam 5 personil. “Prepentif di sini dari jajaran Sabhara 35 personil. Dari reserse untuk asistensi Gakumdu 10 personil. Brimob diestimasikan 100 personil. Dan dari TNI, khususnya dari Kodim 0604, yang dilibatkan hampir seluruhnya 80 persen,” bebernya. (tik)