• Iklan
  • Opini
  • Hubungi kami
TAKtik
Advertisement
  • Beranda
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Bisnis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Bisnis
No Result
View All Result
TAKtik
No Result
View All Result
Home Politik

Atori Hasanudin : Saya Sangat Kecewa Kalau Bupati dan Wakil Bupati Tidak Akur

by
Februari 27, 2018
in Politik
0
Atori Hasanudin : Saya Sangat Kecewa Kalau Bupati dan Wakil Bupati Tidak Akur

KARAWANG, TAKtik – Di tengah menghangatnya hubungan antara Bupati Cellica Nurrachadiana dengan Wakil Bupati Ahmad ‘Jimmy’ Zamakhsari, menurut Ketua Dewan Penasehatnya (Wanhat), Atori Hasanudin, pihaknya sudah memberikan saran terhadap keduanya.

Hanya saja, poin-poin saran tersebut tidak mau disebutkan Atori. Dengan alasan, rahasia alias tidak untuk konsumsi publik. Namun pihaknya sepakat, kedua pemimpin di Kabupaten Karawang ini segera mengakhiri disharmonis itu dengan lebih fokus bekerja merealisasikan janji-janji politiknya kepada rakyat.

“Pada prinsipnya itu yang kami harapkan. Wanhat tentu tidak diam walau kapasitas kami hanya sebatas memberikan saran. Diterima atau tidak, ya itu kembali ke mereka berdua. Karena kami jiga tidak punya kapasitas lebih selain sebatas memberikan masukan atau saran,” ujar Atori tanpa mau berkomentar lebih jauh atas nama Wanhat.

Sebagai pribadi yang pensiunan PNS dan pernah menjabat kepala Dinas Pendapatan Daerah, serta terakhir ditugaskan menjadi staf ahli bupati sebelum purna bhakti, Atori mengaku sangat kecewa tatkala di usia pemerintahan Cellica-Jimmy baru berjalan dua tahun sudah muncul disharmonis (tidak akur).

Padahal, di awal tahun mereka menjalankan amanah rakyat atas hasil Pilkada Karawang 2015, Atori masih ingat, Cellica-Jimmy berkomitmen untuk tetap menjaga soliditas sampai akhir masa jabatan. “Malu lah kita sama rakyat. Belum apa-apa ko sudah begini? Yang saya khawatirkan pula, kondisi ini membuat bingung junior-junior saya di birokrat. Bisa serba salah,” ungkapnya.

Atori tetap berharap, baik Cellica maupun Jimmy, segera membuang jauh ego masing-masing. Ia memahami jika di antara bupati dan wakil bupati kadang ada yang berbeda paham, apalagi berangkat dari parpol tak sama. “Tapi bukan berarti diumbar menjadi konsumsi publik. Apalagi saling kritik secara terbuka di media mengenai kebijakan. Cukup dibicarakan di internal mereka berdua. Jika pun tetap mentok, ya mereka tetap mesti bisa menjaga marwah sebagai pejabat publik,” serunya.

Atori tidak memungkiri, di era bupati-wakil bupati sebelumnya, termasuk yang sama-sama satu parpol sekalipun, perbedaan paham dan pendapat itu selalu ada. “Cuma mereka bisa menyimpannya, kendati riak-riak kecilnya tetap terdengar. Hanya, sekali lagi, waktu itu terjaga rapih,” katanya.

Disarankannya, Cellica-Jimmy segera bisa kembali tampil bareng untuk meyakinkan publik bahwa hubungan kerja mereka berdua tetap baik-baik saja. Karena tatkala di momen-momen tertentu, seperti halnya di rapat paripurna DPRD yang biasanya bupati dan wakil bupati hadir, ketika salah satu di antaranya absen, Atori tidak menyalahkan kesan publik kalau kabar mengenai disharmonis ini jadi makin teramini. (tik)

Previous Post

Paripurna DPRD di Karpet Bludru dan Kursi Wakil Bupati yang Tak Diisi

Next Post

Ribuan Rumah Tak Layak Huni di Tengah Tumbuhnya Daerah Industri?

Next Post
Ribuan Rumah Tak Layak Huni di Tengah Tumbuhnya Daerah Industri?

Ribuan Rumah Tak Layak Huni di Tengah Tumbuhnya Daerah Industri?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Iklan
  • Opini
  • Hubungi kami

© 2023 TAKtik

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Bisnis

© 2023 TAKtik