KARAWANG, TAKtik – Paska terungkapnya kasus Calista, ternyata tindak kekerasan terhadap anak di Kabupaten Karawang per tahunnya hingga 70 kasus. Ini yang tercatat oleh pemkab setempat. Bisa jadi masih ada kasus serupa lainnya yang tersembunyi.
Menyikapi kondisi demikian, Bupati Cellica Nurachadiana menyadari, saatnya pemerintah melalui Dinas Sosial aktif hadir di tengah masyarakat untuk memberikan pelayanan psikososial, khususnya terhadap anak-anak yang menjadi korban kejahatan. “Kita tidak boleh lagi sekadar menunggu laporan. Harus proakrif membantu memberikan motivasi dan rehabilitasi sosial. Dan paling terpenting, melakukan pencegahan dini,” ujarnya.
Disadari pula oleh Cellica, kini pemerintah daerah menyatakan perang terhadap segala bentuk tindak kekerasan yang menimpa anak-anak. Salah satunya, membuat program yang melibatkan langsung para orang tua dalam melindungi hak setiap anak. Kini, Dinas Sosial mengklaim telah menyiapkan Mobil Anti Galau yang siap turun hingga ke pelosok pedesan bersama psikolog dan tiga orang pekerja sosial sebagai pendampingan.
“Tim yang ada di Mobil Anti Galau bertugas melayani masyarakat, terutama ibu dan anak-anak yang menjadi korban tindak kekerasan. Tim ini juga melayani pelaku kejahatan yang dilakukan oleh anak-anak. Biasanya Polres Karawang akan meminta bantuan kita jika menangani kasus pidana yang melibatkan anak-anak,” kata Kepala Dinas Sosial, Setya Dharma.
Sebelumnya, Jum’at lalu (6/4/2018), Pemkab Karawang bersama Polres setempat dan didukung Komisi Nasional Perlindungan Anak sepakat mendeklarasikan kebangkitan stop kekerasan terhadap anak di daerah ini. Sehari sebelumnya, Direktur Utama RSUD Karawang, dr. Asep Hidayat Lukman, menerima penghargaan khusus dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) karena dinilai memiliki komitmen terhadap perlindungan anak.
Dengan kepekaannya, pihak RSUD melapor ke pihak kepolisian saat menemukan kejanggalan terhadap kondisi luka parah yang dialami balita Calista, kala itu. “Dari keterangan awal ibunya Calista dan hasil diagnosis dokter yang menanganinya, ada hal janggal. Makanya kami terus melapor ke Polsek Karawang Kota. Akhirnya turun langsung pak Kapolres Hendy F. Kurniawan bersama tim penyidiknya. Alhamdulillah berhasil terkuak dugaan penyebabnya,” kata dr. Asep. (tim/tik)