KARAWANG, TAKtik – Pelaku penjambretan terhadap guru Enok di Cikampek hingga tewas pada 27 Maret lalu, sudah berhasil diburu polisi. Karena melawan petugas saat hendak digiring, lagi-lagi polisi dari Polsek Cikampek terpaksa melumpuhkan kedua penjahat jalanan itu dengan timah panas.
Pelaku berinisial D dan N itu merupakan buruan polisi yang ke 13 dan 14 yang ditembak mati polisi Karawang di bawah komando Hendy F. Kurniawan. “Penangkapan kedua pelaku tersebut berawal dari tertangkapnya anggota komplotan penjahat jalanan wilayah Cikampek berinisial R,” ungkap Hendy saat melakukan ekspose kasus ini di depan kamar mayat RSUD Karawang, Rabu sore (11/4/2018).
Kembali Hendy menjelaskan, peristiwa penjambretan terhadap guru SMP Negeri Cibungur Purwakarta itu tatkala korban dalam perjalanan menuju sekolah tempatnya mengajar. Baru saja melintas di Jalan A. Yani Cikampek, korban yang diboncengi oleh suaminya dipepet pelaku yang sama-sama menggunakan sepeda motor.
Karena sasaran pelaku penjambret tas, korban secara refleks mempertahankannya hingga akhirnya terjatuh dari motor dan terpelanting dengan kepala membentur aspal. Tak urung, nyawa korban tak bisa tertolong. “Kami sudah lama memburu kedua pelaku, namun baru Rabu dinihari (11/4/2018) mereka tertangkap,” beber Hendy.
Menurutnya pula, penjahat jalanan itu terlacak setelah sebelumnya polisi membekuk salah seorang dari kelompok mereka berisial R. Dari hasil pengembangan pemeriksaan terhadap R itulah muncul identitas pelaku penjambretan guru Enok. Tanpa kesulitan berarti polisi berhasil menangkap mereka di lokasi persembunyiannya.
“Ketika digiring untuk menunjukan tempat persembunyian anggota mereka lainnya, malah melawan petugas dengan sebilah samurai yang disembunyikan di suatu tempat. Melalui tindakan terukur, akhirnya anggota kami bisa melumpuhkan mereka. Tetapi saat akan diselamatkan dibawa ke Puskesmas, nyawa keduanya tidak terselamatkan,” urai Hendy.
Dari hasil pengembangannya di lapangan, Hendy memastikan, bahwa komplotan begal tersebut sering beroperasi di flyover Cikampek dan Pantura wilayah Kota Baru. Mereka biasa beraksi dini hari dengan sasaran para wanita yang membawa tas di bagian belakang atau diselendangkan di lengan. Oleh karenanya, ia menghimbau masyarakat agar tetap waspada. (tim/tik)