KARAWANG, TAKtik – Dari 10 orang perempuan yang menjadi wakil rakyat di DPRD Karawang, hanya dua orang yang ikut dites urinnya oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) daerah ini. Karena 8 orang lainnya tidak turut hadir saat seminar kesehatan bertajuk ‘Perempuan Bersih Narkoba’ yang digagas KPPI (Kaukus Politik Perempuan Indonesia) Kabupaten Karawang di aula Gedung Singaperbangsa, Rabu (25/4/2018).
Di tengah seminar tersebut, tanpa sepengetahuan sebelumnya oleh peserta yang diikuti 100 orang perempuan yang aktif menjadi politisi di Karawang, tim dari BNN setempat langsung melakukan pemeriksaan air seni mereka. “Sengaja dilakukan mendadak, tanpa pemberitahuan sejak awal. Ini kerjasama kami dengan BNN di sini untuk memastikan bahwa KPPI harus steril dari narkoba,” jelas Ketua KPPI Karawang, Sri Rahayu Agustina.
Kedua orang legislator perempuan yang ikut tes urin, selain Sri Rahayu, adalah Saidah Anwar yang istri Ketua BNN Karawang, AKBP Julian. Mereka sama-sama politisi dari Partai Golkar. Dalam kegiatan momentum Hari Kartini itu, Sri tidak memungkiri bahwa peredaran narkoba sudah menyentuh hampir di semua elemen masyarakat tanpa mengenal gender maupun strata sosial.
“Anggota KPPI yang seluruhnya berasal dari partai politik bukan tidak mungkin dijadikan sasaran para bandar narkoba. Kalangan artis saja seringkali dikabarkan terjerat. Kalau melihat seperti itu, berarti tidak ada yang steril dari kemungkinan pengaruh peredaran barang haram ini. Makanya mesti kita waspadai dan antisipatif. Salah satunya melakukan tes urin dengan melibatkan BNN,” tandas Sri.
Diakui Julian, kaum perempuan dengan berbagai profesinya tetap rawan dari sasaran peredaran narkoba. Ini telah dibuktikannya dari beberapa kasus pengungkapan jaringan narkoba di wilayah hukum Kabupaten Karawang. Enam kasus di antaranya menjerat perempuan. “Yang mengerikan, ada perempuan hamil terbukti positif mengkonsumsi narkoba. Bahkan ada pula yang sampai meninggal dunia karenanya,” ungkapnya. (tim/tik)