KARAWANG, TAKtik – Untuk mengembalikan kejernihan air Sungai Citarum yang terbebas dari limbah cair industri maupun limbah rumah tangga, bisa jadi bukan hal mudah. Karena upaya pemerintah melalui program Citarum Harum belum sepenuhnya didengar oknum.
Seperti temuan koresponden TAKtik, Selasa siang (8/5/2018). Ada saluran pembuang limbah yang bermuara di Sungai Citarum pada wilayah Dusun Gorowong, Kelurahan Adiarsa Timur, Kecamatan Karawang Timur, air buangannya berwarna putih (bukan bening), terlihat kontras dengan air yang mengalir di sungai ini.
Pengakuan warga setempat menyebutkan, kondisi air dari saluran pembuang tersebut bukan hal baru. Hanya karena salurannya tertutup beton, sehingga tidak tampak tanpa melihat di ujung saluran yang ada di bibir bantaran Citarum. Walaupun, beberapa waktu lalu beton penutupnya sempat ambrol.
Menanggapi kondisi ini, seorang aktivis lingkungan Karawang, Nace Permana, menyesalkan jika benar masih ada oknum pengusaha industri yang tidak mengindahkan program Citarum Harum. “Haruskah program ini hanya sebatas propaganda tanpa makna? Haruskah pula keinginan kita untuk mengembalikan air Citarum tanpa terkotori limbah cuma sekadar mimpi?” sentilnya.
Nace berharap, Satgas Program Citarum Harum bersama Pemkab Karawang segera menindak tegas oknum tersebut, apalagi bila yang tetap mengotorinya adalah oknum pengusaha industri. Kalau dibiarkan, Nace yakin, pelanggaran terhadap lingkungan hidup akan makin bebas dan terbuka.
Dihubungi via ponselnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Karawang, Wawan Setiawan, menyatakan kesiapannya menerjunkan tim ke lapangan. Dan air buangan yang diduga berasal dari sebuah pabrik di daerah itu akan diambil sebagai sampel buat diuji di laboratorium. Apabila hasil lab membahayakan biota sungai, pihaknya di DLHK siap menjatuhkan sanksi terhadap pelakunya. (tim/tik)