KARAWANG, TAKtik – Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar bakal diberikan sanksi khusus apabila dalam Pemilu 2019 tidak lolos lagi masuk Senayan karena gagal mempertahankan hasil suaranya di daerah pemilihan masing-masing.
Hal itu ditegaskan Koordinator Pemenangan Pemilu Indonesia 1 (Jawa dan Sumatera) Partai Golkar, Nusron Wahid, saat menghadiri kegiatan orientasi bagi para bakal calon anggota legislatif parpolnya di Resinda Hotel Karawang, Jum’at malam (11/5/2018).
“Kalau di dapilnya kalah, akan dievaluasi pencalegannya ke depan,” kata Nusron tanpa menjelaskan apa yang disebutnya sanksi khusus itu. Dikatakannya pula, sanksi serupa berlaku buat anggota DPRD Kabupaten/Kota maupun Provinsi yang mencalonkan kembali di Pemilu 2019.
Menanggapi hasil survey beberapa lembaga survey yang menempatkan pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jabar terus mengalami kenaikan, Nusron bilang, dirinya dan Partai Golkar tetap tidak ge’er (gede rasa).
“Kita tidak akan menangis karena survey jatuh. Tapi kita juga tidak tertawa dan bangga karena survei naik. Partai Golkar tak bakal terpengaruh dengan hasil itu (survey). Orientasi kita lebih ke hasilnya nanti di 27 Juni 2018. Karena hasil kemenangan Partai Golkar adalah untuk kemenangan rakyat,” ujar Nusron.
Dia juga akui, kemenangan pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar 2018 merupakan barometer bagi kemenangan parpolnya di provinsi ini. “Jawa Barat adalah daerah penting dan wajib untuk menang di Pilgub,” tandasnya. (tim/tik)