KARAWANG, TAKtik – Mungkinkah ini dampak psikologis dari kedua orang tua mereka yang telah bercerai? Hanya gara-gara motor, dua kakak beradik bertengkar hingga berujung maut di rumah ibu mereka sendiri.
Potret buram yang mengenaskan ini terjadi di Perumahan Citra Kebun Mas (CKP) Blok O9, Desa Bengle Kecamatan Majalaya, Kamis tengah malam (24/5/2018) sekitar pukul 23.00 WIB. Kakak perempuannya berinisial KP (16) diduga tewas setelah dibanting KSP (14) yang adiknya sendiri. Baik pelaku maupun korban, mirisnya, sama-sama anak di bawah umur.
Keterangan sementara dari tetangga korban, pelaku sudah tidak ikut bareng kakaknya dengan ibu mereka di CKM setelah kedua orang tuanya bercerai. Pelaku yang berjenis kelamin laki-laki ini lebih memilih bersama ayahnya.
Sebelum peristiwa mengenaskan terjadi, pelaku yang masih berstatus pelajar SMP mendatangi rumah ibunya tersebut untuk meminjam motor. Namun karena sudah larut malam, ibunya tidak mengijinkan. Pelaku tetap bersikukuh hingga membujuk kakaknya untuk membantu meyakinkan ibu mereka.
Karena kakaknya pun menolak, pelaku makin sewot. Dan terjadilah pertengkaran adu mulut hingga terdengar oleh para tetangganya. Yang lebih fatal lagi, pelaku hingga membanting kakaknya sampai terkapar tak sadarkan diri. “Sekitar jam 23.00, saya mendengar teriakan minta tolong dari dalam rumah ibu korban,” ujar Kepala Dusun setempat, Tukiyo.
Saat warga masuk ke dalam rumah itu untuk memberikan pertolongan, kata Tukiyo, kondisi korban sudah terkulai di ruang tengah. Dan warga pun langsung mengevakuasi korban ke klinik terdekat. Sebagian warga lainnya mengamankan pelaku.
Karena luka korban parah, pihak klinik merujuknya ke RS Lira Medika. Naas, nyawa korban tidak bisa tertolong. “Dia menghembuskan napas terakhirnya di rumah sakit,” terang Tukiyo.
Terkait peristiwa ini, Kasatreskrim Polres Karawang, Maradona Mapaseng, membenarkannya. Dan pihaknya di kepolisian sedang melakukan penyidikan. Sedangkan keterangan dari Kades Bengle, Lia Amalia, bahwa pelaku KSP dikenal oleh warga sekitar kerap membuat onar dan meresahkan warga. (tim/tik)