KARAWANG, TAKtik – Secara umum akselerasi pertumbuhan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) di Kabupaten Karawang selama tahun 2017 dinyatakan berhasil meraih poin tertinggi. Kendati dari sektor kesehatan terbilang lamban.
Hal itu dikemukakan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Karawang, Slamet Waluya, saat menjadi pembicara di acara sosialisasi hasil capaian IPM daerah ini di aula kantor Bapeda Karawang, Kamis siang (24/5/2018). “Karawang termasuk daerah yang peningkatan IPM-nya tercepat di Jawa Barat. Naik 0,98 poin dari 68,19 poin pada tahun 2016,” pujinya.
Adanya kendala di sektor kesehatan, Slamet menyebut, terjadi akibat perilaku hidup sebagian masyarakat di daerah ini kurang memperhatikan kesehatan diri sendiri dan lingkungannya. Sehingga selama kurun waktu antara tahun 2016 hingga 2017, Karawang baru mampu meningkatkan UHH (Umur Harapan Hidup) 0,04 tahun.
Namun demikian, sambung Slamet, IPM Karawang terdongkrak komponen IPM lainnya, seperti sektor pendidikan dan standar hidup layak. Karena pada periode 2016-2017 harapan lama sekolah telah tumbuh di posisi 0,93 persen. Sama halnya standar hidup layak, data hasil survey BPS yang diungkap Slamet, pengeluaran per kapita masyarakatnya naik 3,03 persen. “Pada tahun 2017 itu, pengeluaran per kapita masyarakat Kabupaten Karawang mencapai Rp 10,7 juta per tahun,” urainya.
Data BPS tersebut kemudian dipertegas oleh Kepala Bapeda Karawang, Eka Sanatha, bahwa meningkatnya harapan lama sekolah merupakan sinyal positif terhadap makin membaiknya SDM (Sumber Daya Manusia) di daerah yang kini sedang tumbuh investasi industri maupun dunia bisnis lainnya. Keberhasilan Karawang dalam mendongkrak IPM hingga 69,17 poin, menurutnya, menempatkan kabupaten ini pada peringkat ke-14 dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat. (tim/tik)