KARAWANG, TAKtik – Sepuluh hari jelang Hari Raya Idul Fitri 1439 hijriyah, masyarakat muslim di Karawang banyak yang sudah mulai fokus memburu pakaian baru di sejumlah toko maupun mall.
Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan dapur buat berlebaran, menurut salah seorang pedagang di Pasar Baru Karawang, Asep Kurniawan, biasanya H-6. “Lapak-lapak pedagang kebutuhan pokok belum terlihat ada lonjakan pembeli. Mereka sekarang lebih fokus dulu ke belanja pakaian baru,” ungkapnya, Selasa malam (5/6/2018).
Dari pantauan TAKtik memasuki pekan ini, kepadatan arus lalulintas di sepanjang Jalan Tuparev mengalami peningkatan di banding hari-hari sebelumnya. Kendati di jalur pertokoan tersebut terbilang tidak pernah sepi dari aktivitas warga yang hendak dan sedang berbelanja maupun sekadar melintas.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, mendekati lebaran biasanya kepadatan pengunjung pasar terus bertambah. Kendati di antara warga Karawang yang tinggal di beberapa titik perkotaan, terutama yang berdekatan dengan zona maupun kawasan industri, memasuki libur panjang sekolah dan cuti bekerja selama hari raya, lebih memilih mudik ke kampung halamannya.
Data yang tercatat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil daerah ini, jumlah warga pendatang hampir menyamai warga setempat yang tinggal di titik-titik tersebut. Namun demikian, Asep akui, kepadatan di setiap pertokoan hingga pasar-pasar tradisional tetap tidak luput dari serbuan warga yang hendak berbelanja kebutuhan lebaran.
Hingga saat ini (5/6/2018), harga kebutuhan pokok di beberapa pasar tradisional, termasuk Pasar Baru Karawang masih relatif stabil. Seperti harga daging ayam, sejak memasuki Ramadhan paling tinggi Rp 40 ribu per ekor dari sebelumnya hanya Rp 35 ribu per ekor. Begitu pun harga telur ayam belum beranjak di harga Rp 23 ribu per kilogram, walau harga normalnya, Asep menyebut, Rp 22 ribu per kilogram.
“Sangat dimungkinkan di antara harga kebutuhan pokok bakal naik seminggu jelang lebaran. Daging sapi saja, sekarang masih bisa kita beli Rp 110 ribu per kilogram. Memasuki marema atau H-2 dan H-1 lebaran bisa jadi Rp 130 ribu per kilogram. Kondisi sekarang relatif belum ada lonjakan harga karena memang masyarakat belum fokus belanja kebutuhan pokok. Kalaupun ada pergerakan harga, mudah-mudahan saja tidak terlalu signifikan kenaikannya,” kata Asep lagi yang juga Ketua Ikatan Pedagang Pasar Baru Karawang. (tik)