KARAWANG, TAKtik – Komunikasi politik yang sedang intens dilakukan tiga tokoh politik di Karawang, yakni Cellica Nurrachadiana, Dadang S. Muchtar, dan Sukur Mulyono mendekati perhelatan Pilgub Jabar 2018, bisa jadi ini momentum awal untuk ketiganya dalam merumuskan kesepahaman politik berikutnya di Pilkada Karawang 2021.
Hal itu diamini oleh praktisi hukum Yono Kurniawan yang kini lagi getol mengamati dinamika politik lokal maupun nasional. Menurutnya, koalisi Partai Demokrat dan Partai Golkar dalam mengusung pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar 2018 bagi Cellica merupakan jembatan ‘balas jasa’ dukungan terhadap Dedi Mulyadi. Di mana saat Pilkada Karawang 2015, Dedi yang kini memimpin Golkar Jawa Barat telah memberikan dukungan penuh terhadap Cellica-Jimmy.
“Saya kira apabila hasil Pilgub Jabar pada tanggal 27 Juni 2018 berhasil dimenangkan oleh pasangan calon nomor 4 itu, Kang Dedi (Dedi Mulyadi) bisa memperjuangkan kembali melanjutkan koalisi Demokrat dengan Golkar di Karawang ke arah Pilkada 2021. Oleh karenanya, cukup rasional jika momentum Pilgub Jabar 2018 ini menjadi titik awal bagi Cellica untuk kembali memperat komunikasi politiknya dengan Ketua DPD Partai Golkar Karawang maupun sesepuhnya,” nilai Yono.
Bagi dia, mobilitas Golkar Karawang di tangan ketuanya Sukur Mulyono dalam menghadapi tahun politik 2018 dan 2019, telah memberikan sinyal kuat terhadap arah politik lokal Karawang sendiri di panggung Pilkada kelak. Kendati tidak dipungkirinya, realitas kekuatan politik itu bisa dipengaruhi hasil Pemilu 2019 setelah sebelumnya terukur hasil Pilgub Jabar 2018. Namun untuk membangun komunikasi politik dalam menghadapi segala kemungkinan tersebut, Yono berpendapat, apa yang kini dilakukan Cellica, Dadang Muchtar, dan Mulyono adalah langkah tepat.
“Terlepas dari hasilnya nanti seperti apa, itu tergantung mereka pula dari upaya menggerakan mesin politiknya. Hanya memang, walau kemunculan Mulyono di dunia politik praktis bisa dikatakan sebagai pendatang baru, namun di kancah pergerakan Karawang sudah tidak asing lagi. Di sisi lain, figur sekelas Dadang Muchtar yang masih memiliki loyalis dan salah satu ikon politik di daerah ini, bagi Cellica cukup penting untuk diajak kompromi politik bila masih punya target di Pilkada 2021,” kata Yono lagi. (tik)