KARAWANG, TAKtik – Tindaklanjut dari pertemuan beberapa tokoh politik Karawang, 29 Agustus 2018 lalu, mereka kembali memperteguh komitmennya untuk tetap menjaga kondusifitas daerah ini di tengah hiruk-pikuk isu-isu “keras” politik Pilpres 2019.
Mengambil tempat di Kampung Budaya, Minggu siang (2/9/2018), para pimpinan politik dari Golkar, PDIP, PKS, Gerindra, PAN, Hanura, serta PPP mendeklarasikan Pilpres 2019 damai di wilayah Kabupaten Karawang. Memanasnya suhu politik di beberapa daerah di Indonesia menjadi semangat mereka untuk “bangun” menentramkan suasana di daerah Pangkal Perjuangan.
Sebelumnya, di Karawang pun sempat muncul isu memanas seiring adanya kabar mengenai rencana deklarasi kedua kubu pendukung calon Presiden di Lapang Karangpawitan dalam waktu bersamaan pada 2 September 2018. Kabar ini memunculkan kekhawatiran bisa memicu konflik di lapangan.
Dengan kesigapan kalangan petinggi parpol di Karawang yang diinisiasi Sukur Mulyono dari Golkar, akhirnya rencana bertemunya kedua massa pendukung capres di area yang sama berhasil dibatalkan. “Keberhasilan kita dalam meredam potensi konflik karena semua pihak sepakat memelihara kondusifitas Karawang dengan hati,” ujar Mulyono.
Disadari pula oleh Ketua DPC PDIP Karawang, Karda Wiranata, pihaknya beserta semua kubu pendukung capres harus ikhlas menerima perbedaan pilihan politik karena ini di negeri demokrasi. Dan dipertegas Dedi Sudrajat dari PKS, Karawang harus jadi miniatur politik sehat bagi Indonesia. “Kedewasaan politik kita dipertaruhkan. Stop generalisasi tuduhan-tuduhan negatif. Kita mesti menciptakan kembali peradaban politik dari Karawang,” serunya.
Lebih tegas diingatkan Iwan Ridwan dari PPP, bahwa dirinya yakin para kader parpol seperti dirinya yang ikut jadi caleg (calon anggota legislatif) akan lebih concern mengkampanyekan diri daripada ikut sibuk “memasarkan” capres yang diusung koalisi parpolnya.
Memasuki sesi akhir pertemuan, usulan Aep Saridil dari NasDem agar silaturahmi politik seperti ini terus dilanjutkan selama tahapan Pemilu dan Pilpres 2019 berlangsung direspon Mulyono. Bahwa pihaknya siap mengagendakan rutin pertemuan setiap dua bulan sekali di tempat yang sama. (tik)