KARAWANG, TAKtik – Tumbuhnya investasi industri yang diiringi pengembangan kota menuju daerah megapolitan, kondisi ini membuat Karawang berhadapan dengan situasi dilematis.
Baik dalam menghadapi pertambahan penduduk dari kaum urban yang direspon oleh investor properti, khususnya perumahan, maupun area bisnis dan perdagangan hingga jasa. Konsekwensinya, ancaman terhadap berkurannya lahan pertanian menjadi kenyataan yang tak bisa dihindari.
Bagaimana langkah Pemkab Karawang untuk tetap konsisten mempertahankan identitas daerah lumbung padi nasional? “Di tengah desakan sektor industri, ada 97 ribu hektar lahan pertanian teknis yang harus kami pertahankan keberadaannya. Itu bukan pekerjaan gampang. Butuh komitmen dan kerja sama yang kuat dari berbagaI eleman masyarakat,” aku Bupati Cellica Nurrachadiana, Rabu (12/9/2018).
Disadarinya, teknologi tidak akan berarti jika masyarakat kekurangan pangan. Betulkah? Cellica berkilah, ini filosopi untuk menjaga lahan pertanian yang masih tersisa. Sejauh manakah dirinya berkomitmen dalam menegakan Perda tentang LP2B (Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan) sebagai turunan dari Undang-Undang yang mengatur hal sama.
“Di Perda itu ada 87 ribu hektar sawah yang dilarang berubah fungsi. Sisanya boleh berubah buat kebutuhan pemukiman penduduk. Namun penggunaan lahan pertaniannya itu ditekan sekecil mungkin melalui berbagai kebijakan. Khusus di titik-titik tertentu ada keharusan membangun pemukiman vertikal. Ini untuk meminimalisir penggunaan lahan,” ujar Cellica.
Data lain dikemukakannya, dari area pertanian teknis yang ada, produktivitas hasil panennya masih mencapai 1,3 juta ton GKP (Gabah Kering Panen) per tahun. Hasil ini, klaim dia, memberikan kontribusi 10 persen terhadap pemenuhan kebutuhan pangan di Jawa Barat, dan 17,4 persen ke nasional.
“Kunci dari semua itu adalah penataan ruang wilayah. Selama ini, peruntukan kawasan industri tetap diarahkan ke Karawang Selatan, dan sebagian di wilayah Cikampek. Sebelumnya, lahan-lahan tersebut adalah lahan marginal. Sedangkan lahan pertanian teknis sejak dahulu berada di wilayah Karawang Utara,” sebut Cellica lagi. (tim/tik)