KARAWANG, TAKtik – Keluhan pelanggan PDAM Tirta Tarum Karawang paska pergantian direksinya, 6 Agustus 2018, masih saja terjadi. Selama pekan ini, warga pengguna air dari perusahaan daerah di sini dibuat kesal akibat kondisinya keruh seperti bercampur tanah.
Dikeluhkan salah seorang pelanggan di Desa Amansari, Kecamatan Rengasdengklok, Enjang Supendi, bahwa kondisi air tak layak buat mandi dan cuci itu suka terulang kendati frekwensinya tidak terlalu sering. Kadang pula air yang keluar dari kran bak penampungannya mengalir kecil.
“Air yang keruh sekarang sejak awal pekan ini. Sementara saat kita bayar, tetap saja utuh tanpa potongan sebagaimana kita bayar air bersih. Bagaimana air bisa layak minum? Namanya saja air PDAM. Untuk mandi dan cuci pun kita mikir dua kali. Kita juga terpaksa hampir setiap hari membersihkan bak mandi,” sesal Enjang.
Keluhan senada diungkapkan pelanggan dari Dukuh Karya di wilayah kecamatan yang sama, Idik Permana. Menurutnya, kualitas air tak layak pakai dan pasokan yang tersendat bukan kali ini saja terjadi. Beruntung, Idik masih bisa ikut nimba di sumur milik tetangganya yang saling berdekatan tatkala tak bisa lagi ditunda kebutuhan air bersihnya.
Saat dikonfirmasi TAKtik ke pihak PDAM cabang Rengasdengklok, Jum’at (19/10/2018), diperoleh penjelasan dari Kacabnya, Asih, bahwa air keruh yang masuk ke pelanggan itu dimungkinkan karena jaringan pipa yang kotor. Sehingga perlu dicuci (dibersihkan) kembali. “Anak-anak saya (petugasnya) besoknya ke sana (rumah pelanggan). Tapi airnya bagus pak. Mungkin waktu itu pipanya. Waktu kita cek di Kutagandok, kadarnya bagus,” katanya. (cr-ja/tik)