KARAWANG, TAKtik – Di tengah membaiknya pertumbuhan industri di Karawang, tak lantas problem pengangguran berhasil teratasi. Apalagi saat upah buruh bakal kembali naik, potensi pindah investasi ke daerah lain bukan hal yang mustahil berdampak PHK massal.
Itulah di antara dasar pemikiran Joko Trio Suroso, seorang akademisi yang selama ini aktif di Bandung untuk turun ke Karawang dan Purwakarta. Ia bukan sekadar menawarkan teori membangun ekonomi mandiri, namun konsep dalam merubah mindset jadi buruh menjadi pedagang, dilakukannya dengan memberikan modal usaha berikut permodalan.
“Saya coba dulu memberikan 100 gerobak bakso, sate, hingga kopi buat masyarakat yang berkeinginan berdagang. Ini saya berikan secara cuma-cuma, termasuk modal uang untuk memulai usaha. Tidak sebatas itu, di awal mereka bergerak dalam membangun ekonomi keluarga, kita tetap dampingi dari sisi edukasi melalui tim khusus yang sudah saya bentuk,” ungkap Joko atau biasa akrab disapa Jokotri.
Memilih tempat di kedai kopi Karawang Street Coffe, area Stadion Singaperbangsa, Sabtu sore (20/10/2018), Jokotri mengawali meluncurkan programnya dengan memberikan gerobak bakso dan kedai kopi secara simbolis kepada kalangan pedagang. Bersamaan kegiatannya ini, ia yang kini terjun ke dunia politik praktis melalui PDI-P, juga memberikan santunan 25 anak yatim dan 25 anak jalanan yang tersebar di Karawang.
“Target jangka panjang ingin merealisasikan bantuan hingga 1000 gerobak. Adapun pelatihan yang saya berikan mengenai kewirausahaan, barista untuk pengembangan bisnis kopi. Semua saya hibahkan buat yang memiliki minat berwirausaha. Dengan harapan, semoga bisa memotivasi para pengusaha, kaum filantrofis (pegiat sosial), serta orang-orang yang peduli dengan pengembangan ekonomi masyarakat kecil,” kata Jokotri. (tik)