KARAWANG, TAKtik – Kendati Aparatur Sipil Negara (ASN) terlarang untuk berpolitik dan sudah diposisikan sebagai pihak yang netral dalam setiap Pemilu maupun Pilkada, namun tetap saja ada kalangan yang tergiur menggodanya melalui organisasi mereka di Korpri (Korps Pegawai Republik Indonesia).
Diakui oleh Ketua Korpri Karawang, Acep Jamhuri, yang datang buat mempengaruhi organisasi para abdi Negara ini agar ASN diarahkan memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden tertentu sudah ada. Namun ia tegaskan, netralitas Korpri tidak bisa ditawar lagi. Kalaupun setiap anggotanya yang nota bene ASN tetap memiliki hak pilih, Acep katakan, itu merupakan hak politikh pribadi.
“Korpri tetap menjaga komitmen sebagai organisasi yang netral dalam urusan politik. Tidak akan pernah terlibat maupun melibatkan diri dukung mendukung di Pileg dan Pilpres 2019, bahkan di Pilkada sekalipun. Sebagai warga Negara yang tetap diberikan hak pilih, hak itu akan digunakan selaku pribadi dengan pilihan sesuai yang disukai masing-masing. Tidak ada arahan, apalagi diarahkan,” tegas Acep usai mengikuti upacara HUT Korpri ke-47 di Plaza Pemkab Karawang, Kamis pagi (29/11/2018).
Hingga kini, Korpri di Karawang memiliki anggota 11 ribu orang. Ini cukup gemuk, apalagi se-Indonesia. Tak aneh jika di kalangan politisi dianggap potensi luar biasa dalam mendulang suara bila para ASN tersebut berhasil diarahkan untuk menjadi pendukung calon tertentu. “Sudah ada sih yang datang dan mencoba mempengaruhi. Tapi sikap kami tegas untuk tetap menjaga netralitas,” ungkapnya tanpa mau menyebut pihak yang dimaksudkannya. (tim/tik)