KARAWANG, TAKtik – Setelah menuai banyak kritik dari beberapa elemen masyarakat, akhirnya Bupati Cellica Nurrachadiana mengakui bahwa proyek pedestrian (drainase/bahu jalan) senilai Rp 15 miliar yang melintasi depan kantor dinasnya “bermasalah”.
Dari hasil sidak dia sendiri ke lokasi pengerjaan proyek tersebut, Selasa malam (4/12/2018), membuat dirinya pun kecewa hingga marah kepada pengawas. Karena kualitas hasil pengerjaannya dinilai jelek, bahkan tidak sesuai bestek. Saat itu ia mengancam bakal menahan pencairan anggaran proyek ini bila tidak segera diperbaiki.
“Ini tolong bongkar semuanya, ganti! Masa olahan semennya begini? Kalau pengerjaan nggak bener, uang garansi pemeliharaannya aku tahan sampai dia bener-bener sesuai spek yang diinginkan,” gertak Cellica dengan nada suara tinggi.
Tanpa pengawalan yang biasa mendampinginya di setiap tugas dinas, malam itu Cellica mondar-mandir di dua ruas jalan protokol, tempat proyek tersebut dalam pengerjaan pihak ketiga (pemborong). Termasuk proyek perluasan taman I Love Karawang. Hasil pengecekannya, adonan semen dan pasir yang sudah mengering di trotoar dan galian drainase terlihat rapuh.
Bahkan Cellica juga memeriksa beberapa titik pedestrian dari batu granit yang sudah terpasang mudah lepas. “Masa olahan semennya begini? Ini apa-apaan?” gerutunya makin bertambah saat ia juga melihat ada pekerja yang menyemen hingga ke batang pohon pinggir jalan.
“Pondasi seperti ini bisa membahayakan. Sewaktu-waktu bisa roboh. Ini mesti dibongkar. Saya tidak mau tahu. Kontraktornya harus tanggungjawab. Dan mereka yang di Dinas PUPR jangan diam saja. Awasi yang bener,” ketus Cellica lagi sambil tetap mengingatkan berulangkali bahwa kualitas hasil pengerjaan proyek itu wajib sesuai SPMK atau Surat Perintah Mulai Kerja. (tim/tik)