KARAWANG, TAKtik – Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), Ahmad Suroto, tidak yakin warga Karawang bisa terserap semua menjadi pekerja di proyek pembangunan PLTGU Jawa 1.
“Itu kan proyek spesifik yang tenaga kerjanya harus memiliki kemampuan khusus di bidang tersebut. Namun demikian, kami di Disnakertrans Karawang akan berupaya memenuhi apa yang dijanjikan dan diarahkan Pak Menko Perekonomian (Darmin Nasution). Sehingga, paling tidak, 70 persen dari 4.800 orang yang dibutuhkan adalah warga Karawang,” ujar Suroto, Rabu (19/12/2018).
Untuk pekerjaan tertentu, Suroto katakan, warga Karawang banyak yang telah terlatih. Kendati ia tidak menyebutkan pekerjaan tertentu yang dimaksudkannya. Hanya ia garisbawahi, saat proyek itu membuka rekrutmen calon tenaga kerja tetap mesti mengacu kepada Peraturan Bupati Nomor 8 Tahun 2016 yang mengatur kesempatan kerja bagi warga setempat.
“Pada prinsipnya, kami tidak berharap keberadaan proyek PLTGU Jawa 1 di Cilamaya diisi oleh mayoritas tenaga kerja dari luar Karawang. Oleh karena itu, rekrutmennya harus dilakukan melalui Disnakertrans di sini. Soal pelatihan atau vokasi dengan pihak Pertamina dan PLN, kami siap. Mudah-mudahan ini membantu Pemkab Karawang dalam mengurangi jumlah pengangguran yang terus membengkak,” ujar Suroto lagi.
Saat groundbreaking pembangunan PLTGU Jawa 1 di Cilamaya, Rabu pagi (19/12/2018), Presiden Direktur Pertamina Power Indonesia (PPI), Ginanjar, menyatakan bahwa proyeknya senilai Rp 26 triliun bakal menyerap 4.600 orang tenaga kerja selama tahap membangun konstruksi. Selanjutnya, butuh 200 orang tenaga kerja lainnya di masa operasi. Diharapkannya, peluang ini memberikan kontribusi terhadap penciptaan lapangan kerja baru serta peningkatan perekonomian daerah. (tim/tik)