KARAWANG, TAKtik – Penanaman modal asing (PMA) masih mendominasi investasi di Karawang selama tahun 2018. Yaitu sebesar Rp 7,4 triliun. Sedangkan dari dalam negeri hanya Rp 2,0 triliun.
Kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Dedi Ahdiat, data itu antara Januari hingga September 2018 yang dikeluarkan DPMPTSP Jawa Barat. “Kami optimistis investasi di Karawang bakal terus meningkat. Ini belum termasuk data terbaru,” ujarnya, Kamis (17/1/2019).
Berdasarkan data tersebut, kutif Dedi, menempatkan Karawang sebagai urutan kedua daerah tujuan investasi di provinsi ini setelah Kabupaten Bekasi. Karena investasi yang masuk di wilayah tetangga itu mencapai Rp 41,5 triliun.
“Kalau data itu sampai akhir tahun 2018, pasti lebih tinggi lagi jumlah investasi yang masuk Karawang. Terlebih pelayanan perizinan sudah online untuk mempermudah investor berusaha di sini. Walaupun pelayanan perizinan online ini baru efektif per 5 Nopember 2018,” kilah Dedi.
Pada sisi lain, Dedi kemukakan, peluang investasi asing maupun dalam negeri masih terbuka lebar buat masuk ke Karawang. Menurutnya, hal ini karena keberadaan lahan peruntukan industri hingga properti sesuai pola tata ruang wilayahnya tetap tersedia.
“Dari investasi yang telah tertanam di Karawang, dampak positif terhadap lapangan kerja selama ini sudah terserap 7.629 orang tenaga kerja dari 974 LKPM (Laporan Kegiatan Penanaman Modal) yang datanya masuk ke DPMPTSP Jawa Barat,” kata Dedi lagi. (tim/tik)