KARAWANG, TAKtik – Bursa calon sekda masih hening. Karena hingga Rabu (20/2/2019), baru satu orang pejabat eselon II yang daftar. Kondisi ini bisa jadi di kalangan peminat sedang melengkapi dulu berkas persyaratan yang dipersyaratkan.
Dijelaskan oleh Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Asep Aang Rahmatullah, di antara syarat administrasi yang wajib dilampirkan adalah bukti LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Penerimaan berkas lamaran untuk seleksi calon sekda paling lambat tanggal 25 Februari 2019. Saya yakin, rekan-rekan pejabat pimpinan tinggi pratama (eselon II) yang berminat ikut serta dalam seleksi akan mendaftar pada akhir jelang penutupan. Di antaranya ada yang masih nunggu LHKPN mereka selesai,” kata Aang.
Diakuinya, berkas lamaran baru masuk dari Ahmad Suroto yang kini menjabat Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans). Tidak dipungkirinya, ada nama lain yang dikabarkan bakal ikut bertarung di bursa calon sekda. Yakni, Yudi Yudiawan dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil).
Nama lain yang selama ini beredar, Dedi Ahdiat (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu), Eka Sanata (Bappeda), maupun Acep Jamhuri (Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang), dikabarkan akan tetap maju mengadu nasib untuk bisa mencapai karir tertinggi sebagai PNS menjadi sekda. “Ini kan peluang yang cukup sayang bila disia-siakan,” kata Aang. (tik)