KARAWANG, TAKtik – Banjir paska Pemilu 2019 di Karangligar hingga tiga kali terjadi dan baru surut Rabu sore (1/5/2019), sumbangan logistik berupa beras berikut mie instan datang dari Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Karawang.
Kendati terbatas, setidaknya ada penawar “dahaga” di sebagian korban bencana rutin tahunan tersebut yang paling terparah oleh rendaman banjir. Karena di kala air luapan Sungai Cibeet merendam ratusan rumah di wilayah Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, selama dua tahun terakhir nyaris tanpa bantuan dari kaum dermawan.
“Mendengar banjir yang kerap melanda pemukiman penduduk di Kampung Pangasinan Desa Karangligar, kami dari LPBI NU Karawang mencoba bergerak mengumpulkan bantuan, terutama rekan-rekan nahdliyin. Alhamdulillah, upaya ini berhasil walau belum maksimal. Selanjutnya langsung kami salurkan,” ujar juru bicara LPBI NU Karawang, Dadang Husen Bakri.
Ia bersama lima rekannya yang turun ke lokasi banjir turut menyatakan keprihatinannya atas musibah rutin ini. Menurutnya, sudah tidak ada alasan lagi bagi Pemkab Karawang untuk tetap membiarkan “banjir berseri tanpa solusi”. Pihaknya juga berjanji, ke depan bila banjir kembali terulang, LPBI NU akan mengajak jajaran PCNU di bawah kendali KH. Ahmad Rukhyat Alhabsy ikut sama-sama turun memberikan bantuan yang sama. (tik)