KARAWANG, TAKtik – Jawa Barat masih menjadi daerah tujuan utama kalangan investor dalam menanamkan investasinya di Indonesia selama beberapa tahun terakhir.
Hal itu dikemukakan Gubernur Ridwan Kamil di sela-sela mengikuti acara Seremoni Groundbreaking Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan pembangunan 6 pabrik di Kawasan Industri Karawang New Industry City (KNIC), Kamis (20/6/2019).
Menurutnya, pada tahun 2018 nilai investasi di provinsi ini mencapai 300 juta US dolar, mengalahkan Jakarta, Jawa Timur, Banten, dan Jawa Tengah. Alasan mereka (investor), gubernur menyebut, Jawa Barat merupakan daerah strategis yang dekat dengan Ibu Kota RI.
Selain itu, kata gubernur, infrastruktur cukup mendukung dengan tersedianya Bandara Kertajati hingga Pelabuhan Patimban yang sedang dibangun. “Jawa Barat calon provinsi paling maju. Kami harap media memberitakan hal postif mengenai hal ini,” ujarnya.
Keberadaan KNIC di Karawang, dijelaskan Bupati Cellica Nurrachadiana, adalah kawasan industri baru yang berada di selatan daerah ini. Letaknya tersambung dengan kawasan industri yang telah ada sebelumnya, seperti Karawang International Industrial City (KIIC).
“KNIC dibangun di atas area lahan seluas 204,8 hektar. Kini, telah enam perusahaan yang telah siap membangun pabriknya di sini. Mereka investor dari empat perusahaan China, satu Jepang, serta satu lagi perusahaan dalam negeri. Bergerak pada produksi komponen otomotif, e-commerce, bio-medis, bahkan permen hingga rekayasa konstruksi hingga pengembang real estate,” urai Cellica. (tim/tik)