KARAWANG, TAKtik – Terdapat sekitar 14 desa di tiga kecamatan di Karawang yang terancam kekeringan pada musim kemarau. Yakni, tujuh desa di Kecamatan Tegalwaru, enam desa di Kecamatan Pangkalan, dan satu desa di Kecamatan Ciampel.
Diakui Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Asep Wahyu, jumlah warga dari keempat belas desa yang berpotensi kesulitan air bersih mencapai 22.755 jiwa. Untuk mengatasi kemungkinan buruk tersebut pihaknya sudah berkoordinasi dengan PDAM Tirta Tarum maupun Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) guna menyiapkan bantuan air bersih ke semua lokasi itu. Termasuk bantuan watercanon polisi dari Polres Karawang.
“Kami sudah mengadakan rapat terbatas lintas instansi untuk penanganan kekeringan, mulai dari sesama SKPD terkait di Pemkab Karawang, PDAM, Polres, hingga TNI. Solusi jangka panjangnya, DLHK (Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan) akan membangun penampungan tadah hujan di lima titik di Kecamatan Tegalwaru,” ujar Asep ke sejumlah awak media, Kamis (4/7/2019).
Kekeringan juga mengancam 512 hektar lahan pertanian di wilayah Kecamatan Telukjambe Barat, Jatisari, Batujaya, Pakisjaya, Cibuaya, Pangkalan, Tegalwaru, dan Cilamaya Wetan. Menurut Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Wawan Kuswandi, salah satu penyebabnya karena pembagian debit air irigasi yang tidak optimal. “Jika air tidak masuk dalam beberapa hari ke depan, sawah yang terancam kekeringan bisa jadi makin meluas,” ungkapnya. (tim/tik)