KARAWANG, TAKtik – Wakil Ketua DPRD Karawang Budianto meminta, Pertamina Hulu Energi ONWJ (Offshore North West Java) memberikan kompensasi kepada para nelayan yang terdampak gelembung gas dari anjungan Lepas Pantai YYA-1.
“Kami sudah sampaikan hal ini melalui pihak Kepolisian Air. Karena kebocoran pipa pertamina di lepas Pantai Cilamaya itu membuat air laut tercemar minyak mentah semacam kerak oli maupun gelembung-gelembung gas,” ujar Budianto yang tinggal di Ciparagejaya, Kecamatan Tempuran, Rabu (24/7/2019).
Akibat dari itu, menurutnya, banyak nelayan di pesisir utara Karawang terpaksa tidak melaut. Pasalnya, ikan di perairan tempat mereka mengais rejeki terus berkurang. Bahkan tidak sedikit di antara jaring nelayan yang rusak. Ia duga, tersapu oleh benda-benda sejenis kerak oli yang saat ini bertebaran di permukaan air laut sekitarnya.
“Yang di Ciparage memang masih ada yang tetap melaut demi menyambung hidup. Dampak paling terasakan oleh nelayan adalah mereka yang di Cemara, Sedari, bahkan hingga di Cabang Bungin, Bekasi. Kabar yang kami terima, permohonan untuk kompensasi itu katanya mulai direspon Pertamina. Melalui pemerintahan desa setempat sudah ada pendataan nelayan terdampak. Mudah-mudahan kabar ini benar adanya,” kata Budianto.
Dikemukakannya pula, sejak pertengahan Ramadhan lalu ikan di perairan lepas pantai utara Karawang mulai berkurang. Penyebabnya, sering terjadi arus air di bawah permukaan laut. “Itu memang faktor alam. Apalagi sekarang diperparah oleh dampak gelembung gas dari anjungan Lepas Pantai YYA-1. Ya bagi nelayan makin terpuruk karena di situ satu-satunya andalan hidup mereka,” ucapnya lagi. (tik)