KARAWANG, TAKtik – Pihak Pertamina diminta membuat roadmap (perencanaan) mengenai teknis penanganan pipa dari sumur Pertamina yang bocor di anjungan Lepas Pantai YYA-1, termasuk penanganan masyarakat terdampak dari musibah ini.
Itu dikatakan kembali oleh Bupati Cellica Nurrachadiana usai menghadiri kegiatan HMI Karawang di aula Husni Hamid Pemkab, Kamis siang (25/7/2019). “Hal ini sudah saya sampaikan langsung ke Bagian Humas Pertamina saat saya bersama Pak Kapolres turun meninjau dekat area Pertamina Hulu Energi ONWJ (Offshore North West Java), kemarin (Rabu, 24/7/2019),” ujarnya.
Dia pertegas pula, dirinya sudah mengingatkan pihak Pertamina agar tetap punya niat baik dalam merealisasikan kompensasi atau memberikan ganti rugi terhadap para nelayan maupun petani tambak yang terkena dampak. “Ini kan bukan kejadian sekali saja. Tahun lalu, walau berbeda musibahnya, juga terjadi. Pada prinsipnya nelayan tidak terganggu urusan perutnya,” tandasnya.
Mengenai besaran angka dari nilai kompensasi, Cellica menyebut misal jika penghasilan setiap nelayan rata-rata per hari 5 kilogram ikan kali harga ikan Rp 80 ribu per kilogram, maka kerugian setiap nelayan di angka rata-rata itu Rp 400 ribu per hari. Sedangkan sampai Rabu kemarin (24/7/2019), Cellica mendapat keluhan dari para nelayan terdampak sudah lima hari tidak bisa melaut.
“Ini yang gak bersifat baku, tapi negosiasi. Misalnya, nelayan terdampak pengen ganti ruginya berapa, Pertamina sanggupnya berapa. Nanti hari Rabu pekan depan (31/7/2019), kades-kades dan para camat yang daerahnya terkena dampak, termasuk perwakilan dari Pertamina untuk rapat sama saya terkait hasil inventarisir nelayan maupun petani tambak tersebut yang layak mendapatkan ganti rugi,” jelas Cellica lagi. (tik)