KARAWANG, TAKtik – Sudah sekitar 11.732,25 hektar sawah di 12 kecamatan di Kabupaten Karawang yang mengalami kekurangan air akibat musim kemarau.
Data yang disampaikan Kabid Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian setempat, Wawan Kuswandi, bahwa areal sawah yang mulai kekurangan air tersebut adalah di wilayah Kecamatan Majalaya dan Kutawaluya.
Hal serupa juga terjadi di Kecamatan Telagasari, Ciampel, Cilamaya kulon, Batujaya, Pangkalan, Cilebar, Pedes, Tempuran, Cilamaya Wetan, hingga Telukjambe Barat.
Kendati demikian, Wawan tidak sepakat jika kekurangan air yang dibutuhkan tanaman padi disebut telah terjadi kekeringan. “Belum ada sawah yang kekeringan, kecuali sedang kekurangan air,” katanya, Jum’at (2/8/2019).
Guna mengantisipasi potensi kekeringan jika sumber air pesawahan terus berkurang seiring musim kemarau masih berlangsung lama, pihaknya mengamini perlu ada perbaikan irigasi maupun sekunder.
Solusi lain, Wawan menyarankan, kalangan petani bisa memanfaatkan pompa dengan mencari sumber air di sekitarnya. “Saat musim kemarau seperti sekarang, petani kami himbau tidak menanam komoditi yang terlalu banyak membutuhkan air,” ujarnya lagi.
Padahal, sebelumnya Perum Jasa Tirta (PJT) II menjamin pasokan air untuk memenuhi kebutuhan pertanian tetap aman. Itu sempat dikemukakan Direktur Utama PJT II U. Saefudin Noer, saat mengunjungi irigasi Bendung Ranggon di Kecamatan Majalaya, Kamis lalu (25/7/2019).
“Untuk mitigasi kekeringan PJT II telah mangatur suplai air sesuai kebutuhan areal tanam. Yaitu dengan memperhatikan kapasitas saluran dan melakukan pengaturan pembagian air,” ucap Saefudin kala itu. (tim/tik)