BANDUNG, TAKtik – Pemprov Jawa Barat bersama Pertamina sepakat menetapkan tanggap darurat hingga 2,5 bulan dalam menanggulangi dampak dari bocornya sumur Pertamina di Anjungan Lepas Pantai YYA-1, Karawang.
Dijelaskan oleh Gubernur Ridwan Kamil usai menerima jajaran Direksi Pertamina di Gedung Pakuan, Jalan Oto Iskandardinata, Kota Bandung, Jum’at petang (2/8/2019), setelah itu dilanjutkan dengan masa pemulihan atau recovery selama dua hingga enam bulan ke depan.
Pihak Pertamina sendiri, Gubernur menyebut, siap bertanggungjawab terhadap masyarakat yang terkena dampak dari tumpahan oil spill (minyak mentah) pipa sumur yang bocor tersebut. Berdasarkan data di lapangan, menurutnya, ada 11 wilayah terdampak di Kabupaten Karawang dan Bekasi.
Dari ke sebelas wilayah itu, Gubernur merinci, 9 wilayah di antaranya adalah Karawang. Yakni, Tanjung Pakis, Segar Jaya, Tambak Sari, Tambak Sumur, Sedari, Cemara Jaya, Sungai Buntu, Pusaka Jaya Utara, serta Mekar Pohaci. Dua wilayah lainnya, Pantai Bahagia dan Pantai Bakti berada di Bekasi.
“Kami sudah rapat bersama Pertamina, Bupati Karawang, Sekda Kabupaten Bekasi, terkait force major (kejadian luar biasa) dari bocornya pipa sumur Pertamina yang terjadi tanggal 6 Juli lalu. Langkah penyelesaiannya dua tahap. Pertama, tanggap darurat. Kedua recovery,” tandas Gubernur.
Dan selama masa penanggulangan, diketahuinya, Pertamina telah meminta perusahaan global turun tangan ke lokasi kejadian. Tugasnya, mematikan sumur yang bocor dan spill oil yang tumpah ke laut. “Jadi, kita punya confident itu,” ungkapnya meyakinkan. (tim/tik)