KARAWANG, TAKtik – Keberhasilan Drumband Victory 2000 SDN Sarimulya III Kotabaru diundang tampil di Istana Negara pada Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2019, tanpa didampingi satu orang pun pejabat dari Disdikpora Karawang.
Bahkan Bupati Cellica Nurrachadiana pun dikabarkan baru tahu setelah anak-anak kelas IV, V, dan VI dalam group drumband ini telah berada di hotel tempat mereka menginap atau jelang tampil di Istana Negara. “Kami sebenarnya sudah memberitahu melalui Disdikpora Karawang setelah mendapat undangan dari Presiden Joko Widodo,” ujar salah seorang guru mereka yang enggan ditulis identitasnya.
Alhasil, sebut guru tersebut, dengan 105 orang rombongan mereka berangkat ke Jakarta dijemput dan dikawal petugas dari Polda Jabar dan Polda Metrojaya bersama beberapa orang staf kepresidenan sejak 14 Agustus 2019. Tak dipungkirinya, Pemkab Karawang melalui Asda III memberikan bekal Rp 20 juta. Hanya beberapa perusahaan plat merah di Cikampek yang telah dimintai dukungannya melalui proposal, menurutnya, hingga mereka tampil tidak merespon.
“Kami sempat rereongan dengan orang tua siswa. Buat kami ini kebanggaan bisa tampil di hadapan Presiden dan para pejabat Negara lainnya. Dan nama Kabupaten Karawang turut terangkat, khususnya SDN Sarimulya III. Daerah lain yang sama-sama tampil, mereka cukup mendapat support dari pemerintah daerahnya,” ungkap guru yang turut mendampingi drumband anak muridnya selama gladi resik hingga tampil di Istana Negara.
Hingga berita ini hendak tayang, Minggu malam (18/8/2019), TAKtik belum berhasil konfirmasi ke pihak Disdikpora Karawang maupun Bupati Cellica Nurrachadiana. (tik)