KARAWANG, TAKtik – Bawaslu Jawa Barat berharap partisipasi masyarakat dalam melakukan pengawasan di Pilkada 2020 lebih meningkat dibanding pada Pemilu 2019 lalu.
Dikatakan oleh Koordinator Divisi Pengawasan Bawaslu Jabar Zaky Hilmi, partisipasi masyarakat tersebut dibutuhkan untuk terciptanya pesta demokrasi yang jujur dan adil. “Selama pemilu kemarin hanya 315 laporan yang kami terima dari masyarakat. Sedangkan temuan Bawaslu mencapai 624 kasus pelanggaran,” ujarnya.
Kendati demikian, Zaky berpendapat, itu sudah menunjukan adanya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pengawas pemilu. “Ini modal sangat besar bagi kabupaten/kota di Jawa Barat, termasuk Karawang, yang segera akan menggelar pilkada serentak tahun depan,” tandasnya saat membuka acara Refleksi Tahapan Pemilu 2019 di Brits Hotel, Rabu (4/9/2019).
Ketua Bawaslu Karawang Kursin Kurniawan mengklaim telah turun melakukan pengawasan di lapangan selama tahapan Pemilu 2019 hingga 278 kegiatan. Sedangkan penindakan yang dianggap behasil dilakukannya ada 22 kasus. Yaitu, 18 kasus dugaan pelanggaran pidana pemilu, 1 kasus temuan dugaan pelanggaran administrasi pemilu, 2 kasus temuan berikut laporan dugaan pelanggaran kode etik, serta 1 kasus lagi dugaan pelanggaran lainnya seperti netralitas PNS. (tim/tik)