KARAWANG, TAKtik – PT Pertamina Hulu Energi – Offshore North West Java (PHE – ONWJ) tidak akan menggunakan sumur yang sempat bocor untuk eksploitasi minyak bumi di lepas pantai Cilamaya, namun lebih memilih membangun sumur baru di sekitarnya.
Alasan yang disampaikan Vice President Relations PHE Ifki Sukarya, sumur baru lebih aman dari risiko kebocoran. Sedangkan tiga sumur yang mengalami insiden itu, YYA-1, YYA-2 dan YYA-3, telah ditutup permanen. “Di sini deposit minyak bahkan gasnya cukup besar, bisa menghasilkan sekitar 4.000 hingga 5.000 barel per hari,” ujarnya, Selasa (19/11/2019).
Bahkan yang di sekitar YYA-1, Ifki akui, dapat ditambang sampai 20 tahun ke depan dengan kandungan gas mencapai 25 MMSCFD. Mengenai progres pemulihan lingkungan hidup paska kebocoran sumur YYA-1, Ifki kemukakan, pihaknya di Pertamina bertanggugjawab penuh atas kondisi tersebut.
“Kami menggandeng IPB (Institut Pertanian Bogor) untuk menginventarisir kerusakan lingkungan akibat tumpahan minyak. Mereka juga masih menghitung kerugian yang diderita warga terdampak agar pemberian kompensasi atau ganti rugi sesuai data di lapangan,” jelas Ifki yang saat itu sedang berada di kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Karawang. (tim/tik)