KARAWANG, TAKtik – Munculnya nama Sukur Mulyono di facebook yang digadang-gadang sebagai bakal calon bupati di Pilkada 2020 oleh kalangan kader Golkar, adakah ini babak lain dari bagian geliat politik di tubuh parpol pemilik 7 kursi pada legislatif Karawang?
Atau ada skenario baru antara kubu Golkar dengan Cellica Nurrachadiana di tengah gerilya politik calon lawan-lawannya? Sayang, Sukur Mulyono sendiri yang ketua Golkar Karawang tetap enggan buka suara. Sedangkan Cellica pada Jum’at lalu (22/11/2019), sempat bilang, sudah clear dengan para petinggi Golkar soal geliat kader parpol ini yang menyeruak dalam beberapa hari lalu.
“Tidak ada pilihan lain bagi Golkar untuk mengusung kader sendiri. Apalagi di antara senior kami, pak Endi Warhendi, sudah mengingatkan agar Golkar punya calon sendiri di pilkada. Bahkan beliau menyebut, mengedepankan ketua adalah bagian dari simbol partai. Terlepas nanti ada nama lain di internal Golkar, itu sangat berpeluang karena kami nanti di penjaringan membuka kesempatan buat semua peminat,” jelas pengurus Golkar Karawang Cepyan Lukmanul Hakim, Minggu sore (24/11/2019).
Apakah langkah kalangan kader Golkar tersebut justru menjadi sinyal jika koalisi bersama Demokrak sebenarnya masih belum clear paska pertemuan Cellica dengan Ketua Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Ketua Umum DPP Golkar Erlangga Hartarto di Resinda Hotel Karawang, Kamis malam (21/11/2019)? Lagi-lagi Cepyan bersuara keras, bahwa siapapun yang di luar Golkar tidak perlu turut campur dalam menentukan arah koalisi parpolnya.
“Perlu kami tegaskan ulang, secara resmi Golkar Karawang belum membuat keputusan partai terkait koalisi. Dengan Demokrat atau parpol manapun memang masih sangat dimungkinkan. Kami juga masih harus mendengar sikap resmi para PK (Pengurus Kecamatan) terkait arah dukungan terhadap bakal calon bupati maupun wakil bupati di Pilkada Karawang 2020. Tunggu saja apa yang menjadi keputusan resmi partai,” tegas Cepyan. (tik)