KARAWANG, TAKtik – Anak-anak usia sekolah dasar yang menjadi korban banjir rutin tahunan di Karangligar berharap kepada Bupati Cellica Nurrachadiana agar sekolah mereka di SDN Karangligar I diperbaiki akibat sering terendam banjir.
Permintaan polos anak-anak tersebut disampaikannya melalui surat yang mereka tulis di secarik kertas buku, dan dititipkannya ke rekan-rekan PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Karawang yang turun ke lokasi terdampak banjir Karangligar, Jumat sore (10/1/2020).
Surat yang ditulis tangan mereka dengan memanfaatkan buku yang diterimanya dari bantuan PWI bersama bank bjb. Selain itu, mereka juga menyampaikan harapannya ke bupati agar rumah-rumah tinggalnya tidak lagi sering kebanjiran. Sampai hari ini, genangan banjir sempat kembali menyambangi pemukiman warga di RT.03.
Sedangkan genangan di RT.04 sudah mulai menyurut sejak Kamis (9/1/2020). Berbeda dengan kondisi di lingkungan RT.05 Dusun Kampek, sekitar 50 rumah masih terendam sejak 27 Desember 2019. Di kedua titik genangan banjir tersebut, rekan-rekan jurnalis yang tergabung di wadah PWI bersama bank bjb menyalurkan bantuan peralatan sekolah berupa alat tulis dan buku, serta memberikan trauma healing bagi anak-anak korban banjir dengan melibatkan kalangan mahasiswa Unsika.
“Trauma healing penting bagi anak-anak korban bencana alam karena rawan terkena stres. Apalagi bantuan dari banyak pihak kepada korban banjir lebih banyak berupa sembako. Kami lebih fokus membantu memulihkan psikologis anak-anak,” jelas Ketua PWI Karawang Aep Saefullah.
Support yang diberikan bank bjb kepada Karangligar melalui PWI, seperti dikemukakan pimpinannya di Karawang, Arfandi, bakti sosial berupa trauma healing merupakan salah satu langkah nyata bentuk kepedulian kalangan jurnalis bersama-sama bankir di bank bjb terhadap masyarakat yang sedang ditimpa musibah banjir. (tik)