KARAWANG, TAKtik – Warga Karangligar Kecamatan Telukjambe Barat menyesalkan sikap oknum yang mengatasnamakan aparat yang tiba-tiba meminta mereka menurunkan spanduk bertuliskan ‘Selamat Datang di Pangasinan Kampung Anak Tere’.
“Tanpa menjelaskan apa alasannya, tiba-tiba ada oknum yang datang ke kami dengan memaksa agar spanduk itu diturunkan. Bahkan orang tersebut memberikan batas waktu sampai jam 16.00 WIB (Kamis,16/1/2020). Jika tidak, dia akan menurunkannya,” sesal warga setempat, Ajay Wijaya.
Dikatakannya, spanduk yang mereka buat dan sengaja dipasang di beberapa titik di Dusun Pangasinan Desa Karangligar merupakan ekspresi kekesalan warga terhadap pemerintah daerah maupun pusat karena tak kunjung memberikan solusi terhadap banjir yang kerap melanda pemukimannya. Padahal, Ajay tegaskan, warga sudah berkali-kali menawarkan solusi agar area terdampak banjir bisa diminimalisir.
“Sejak tahun 2007 hingga kini, banjir melanda pemukiman kami setiap tahun. Sedangkan Sungai Cibeet dan anak sungainya yang menjadi sumber banjir tak pernah ada perbaikan. Termasuk saluran pembuang yang telah menyempit, bahkan ada yang sudah hilang, inipun nyaris dibiarkan. Wajar kalau kemudian kami sebagai warga terdampak banjir rutin tahunan merasa kecewa,” tandas Ajay yang diamini warga setempat lainnya, Agus Tohaeri dan Kaji.
Adanya pengerukan saluran pembuang di area pesawahan yang telah lama jadi “danau alam” akibat air luapan banjir, baru kini mulai digarap Pemkab Karawang. Sedangkan saluran air yang menyempit di belakang perumahan elit perbatasan dengan Desa Parungsari, Kaji berharap, segera sama-sama diperbaiki. Sementara kabar bakal adanya perbaikan Cibeet, Kaji, Agus, maupun Ajay menyatakan, warga belum tahu kebenarannya. (tik)