KARAWANG, TAKtik – Tiga nama yang dideklarasikan PKS sebagai calon bupati pada Pilkada Karawang 2020 adalah aturan di internal parpol ini yang membatasi minimal harus mengusung dua orang.
Alasan itu dikemukakan Ketua DPD PKS Karawang Dedi Sudrajat, baik saat pidato politik maupun konferensi pers yang digelar saat deklarasi dukungan parpolnya terhadap figur jagoannya di SwissBelInn Hotel, Minggu petang (26/1/2020).
Tidak dijelaskan sejak kapan ketentuan tersebut berlaku, nyatanya apa yang dikatakan dua nama lain selain H. Aep Syaepuloh, yakni Budiwanto dan Abdul Hadi Wijaya bahwa keduanya mengaku mendadak diminta PKS untuk ikut dideklarasikan sebagai calon bupati.
“Ya masa saya tidak serius,” jawab Abdul Hadi Wijaya menjawab pertanyaan TAKtik pada sesi konferensi pers. Namun ia mempertegas kalimat serius itu dengan tambahan, apapun perintah partai dirinya selaku petugas partai merasa punya kewajiban menaatinya.
Sedangkan Abdul Hadi Wijaya sempat menyadari juga dalam pidato politiknya yang terlalu serius menyampaikan visi. Karena mengawali pidato ia akui, “Keputusan calon, kami baru dengar kemarin hasil rapat TPPP (Tim Pemenangan Pemilu dan Pilkada PKS) yang mesti minimal dua orang diajukan. Saya kaget juga.”
Lebih blak-blakan lagi dikemukakan Budiwanto yang malah banyak memuji Aep Syaepuloh. Bahkan ia menyatakan dukungannya terhadap Aep. “Saya bodyguard saja lah buat pak Haji Aep,” selorohnya tatkala diberikan waktu pidato politik tanpa banyak menyampaikan visi-misi layaknya kandidat yang diusung sebagai calon bupati atau wakil bupati.
Deklarasi dukungan PKS terhadap tiga nama tersebut untuk ditawarkan ke publik maupun (calon) rekan koalisinya, aroma yang tercium di lokasi acara lebih terasa fokus ke Aep Syaepuloh. Karena audio visul yang ditayangkan di layar, figur Aep mendominasi.
Bahkan satu-satunya slide dengan tegas tertulis ‘Deklarasi Dukungan DPD PKS Karawang kepada H. Aep Syaepuloh Calon Bupati/Wakil Bupati Karawang Periode 2020-2025 dari PKS’. Sedangkan dua nama lainnya nyaris tak ada. Selain itu, entah disadari atau tidak, selama pidato politik berlangsung di antara mereka, nama Cellica muncul terucap. (tik)