KARAWANG, TAKtik – Manuver Poros Juang plus Gerindra dan PKB yang telah mengajak PKS, NasDem, bahkan beberapa pentolan Golkar dalam pertemuan di Brits Hotel, 8 Maret lalu, menyiratkan bahwa inikah bagian perang politik dari dua petahana?
Karena kekuatan Poros Juang dengan sokongan Gerindra dan PKB tersebut terdapat Ahmad ‘Jimmy’ Zamakhsari yang kadung dikenal publik sebagai simbol perlawanan politik terhadap Cellica Nurrachadiana. Apalagi dalam pertemuan di Brits Hotel waktu itu, mereka tidak melibatkan Demokrat.
Di luar alasan lain, pengakuan kecewa hingga akhirnya melawan Cellica sudah terucap dari Sekretaris DPD PAN Karawang Dadan Suhendarsah. Kata dia, diskusi antar pihak bisa berjalan baik jika semua pihak memposisikan diri dalam kesetaraan, saling membuka diri, tidak bisa pihak yang satu melakukan kooptasi atau merasa paling dibutuhkan.
Itukah angin segar bagi Jimmy yang menjadi jalan mulus “melawan” Cellica? Dan berhasilkah kekuatan Poros Juang plus Gerindra dan PKB menarik gerbong PKS maupun NasDem masuk dalam poros mereka?
Sedangkan sebelumnya, ke dua parpol yang mengusung H. Aep Syaepuloh ini digadang-gadang bakal membangun koalisi bersama Demokrat untuk memasangkannya dengan Cellica di Pilkada Karawang 2020.
Di kalangan petinggi Poros Juang tetap punya keyakinan, strategi politik racikannya akan membuahkan hasil. Bahkan target untuk bisa head to head antara Cellica dengan pasangan calon lawannya sempat dibantah Ketua DPD PAN Karawang Bambang Maryono saat pertemuan di Brits Hotel. “Gak pernah ada itu target head to head di Poros Juang.”
Lantas, sharing politik seperti apakah di antara mereka di tengah keseriusan Jimmy (PKB), Gina Fadlia Swara (Gerindra), Yesi Karya Lianti (PDIP), Lina Sugiharti (PPP), bahkan Aep (PKS-NasDem) untuk tetap maju nyalon di Pilkada Karawang 2020?
“Kesimpulan sementara hasil pertemuan kemarin (8/3/2020), kami kembali dulu ke nol. Dipersilahkan ke masing-masing kubu buat kesepakatan-kesepakatan lagi,” kata petinggi Poros Juang yang meminta namanya tidak ditulis.
Bagaimana dengan kubu Cellica bersama Demokrat-nya? Mungkinkah diam tanpa memperhitungkan dinamika politik yang kian “mengancam” pencalonannya? Atau adakah Cellica punya cara lain yang sedang disembunyikan? Demokrat maupun Cellica, hingga saat ini lebih memilih puasa bersuara. Dan inikah gaya bertarung kekuatan petahana antara Cellica-Jimmy? (tik)