KARAWANG, TAKtik – Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Karawang mengungkapkan keprihatinannya tatkala melihat fakta di lapangan masih banyak yang cuek (masa bodoh) terhadap himbauan pemerintah dalam menerapkan protokol kesehatan.
“Setelah 10 hari perpanjangan PSBB Jawa Barat dan dua kali di Karawang, kami merekam aktivitas masyarakat, terutama di wilayah perkampungan, mulai banyak yang acuh tak acuh. Tidak banyak berubah sebagaimana sebelum ada wabah covid-19,” ungkap juru bicara tim gugus tugas Fitra Hergyana, Selasa (9/6/2020).
Ia menyebut, banyak warga tanpa menggunakan masker saat berada di luar rumah, tidak jaga jarak (physical distancing), hingga berkerumun di tempat umum. Sementara di sisi lain, menurutnya, Karawang sedang mempersiapkan diri menuju Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
Sedangkan menuju dan selama AKB diterapkan, Fitra mengingatkan, wajib menerapkan protokol kesehatan di hampir seluruh aktivitas dengan disiplin. “Kami bekerja keras agar Karawang berstatus zona biru. Sehingga tak perlu lagi melanjutkan PSBB, beralih menuju AKB. Sedangkan di AKB, protokol kesehatan harus jadi gaya hidup,” serunya mengingatkan.
Terdapat 8 indikator agar daerah dinyatakan berstatus zona biru. Di antaranya dilihat dari jumlah PDP, ODP dan OTG. Termasuk mobilitas warga dengan tingkat kepatuhannya terhadap protokol kesehatan. Sementara data per tanggal 9 Juni 2020, ODP di Karawang yang masih dalam pemantauan 250 orang.
Adapun PDP yang sedang diawasi, tambah Fitra, tinggal 13 orang. Sedangkan OTG yang dipantau 77 orang. “Reaktif rapid tes saja saat ini tinggal 1 orang. Kini dalam observasi,” ungkapnya. (tim/tik)