KARAWANG, TAKtik – Aliansi Masyarakat Anti Komunis Karawang telah membuktikan bahwa aksi unjuk rasa menolak RUU HIP (Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila) yang digelar Jum’at (3/7/2020) lebih soft dari yang dikhawatirkan kalangan tertentu.
Alhasil, pasukan Brimob yang diterjunkan untuk mengamankan jalannya aksi di luar gerbang area Gedung DPRD Karawang itu hanya bisa menyaksikan para pengunjuk rasa dan orator berorasi dengan santai.
Walau sempat ada aksi bakar bendera berlogo PKI oleh segelintir orang di area unjuk rasa, reaksi yang bisa jadi pemicu provokasi masuk itu berhasil dikendalikan pimpinan aksi dengan mudah. Seperti diingatkan Cepyan Lukmanul Hakim, jika di antara massa terperangkap provokasi maka berita mengenai tuntutan aksi bergeser ke topik lain.
Dalam orasinya, mantan wakil ketua DPRD Karawang KH. Aenul Yakin dengan tegas mengatakan, Pancasila sudah final sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tidak bisa lagi diutak-atik dengan alasan apapun.
Aenul juga menyampaikan rasa bangganya terhadap penerus anak bangsa karena masih ada yang menjaga Pancasila dari segala indikasi rongrongan.
Menanggapi aksi ini, Ketua DPRD Pendi Anwar yang didampingi Abbas Hadimulyana (Fraksi Demokrat) dan Dedi Sudrajat (Fraksi PKS) menyatakan dukungannya. Mereka siap meneruskan aspirasi ini ke DPR RI hingga ke Pemerintah Pusat agar RUU HIP dibatalkan menjadi Undang-undang. (tik)